![]() |
Penerima Pin Penghargaan #IVSDaysVeganChallenge |
#IVS7DaysVeganChallenge
merupakan bagian dari penyelenggaraan Festival Vegan 2019 yang puncak acaranya
diselenggarakan di Atrium Mall Taman Anggrek pada tanggal 19 – 21 July 2019.
Pada hari ke-2 Festival Vegan Indonesia
2019 (Sabtu, 20/07/2019) diselenggarakan penganugerahan pin penghargaan bagi
peserta yang berhasil melakukan vegan selama 7 hari berturut-turut. Dalam
session " #ivs7daysveganchallenge and Talkshow " kami diundang ke
stage untuk diberikan pin penghargaan oleh Dr.Drs.Susianto,MKM (Doktor Gizi
Kesehatan Masyarakat UI , Pendiri & Presiden World Vegan Organization (WVO)
, Sekjen Indonesia Vegetarian Society (IVS) , Presiden Vegan Society of
Indonesia dan Ketua Yayasan Tempe International) .
Bahagia
rasanya dapat berhasil menjadi vegan dalam 7 hari. Manfaatnya sudah terasa loh
untuk saya yang sebenarnya nyaris tidak memiliki masalah serius dalam
kesehatan. Alhamdulillah, semoga saja bisa seterusnya merawat kesehatan hingga
ajal seperti kedua Nenek dan Ibu yang hingga ajal kesehatannya terus terjaga,
dan meninggal dunia tanpa merepotkan orang lain.
Testimonial Mengikuti #7DaysVeganChallenge
Pengalaman selama mengikuti
challenge kali ini tuh asyik banget. Hari pertama menemukan catering sehat yang
menawarkan Nasi Padang Vegan , harganya terjangkau. Selama nge-vegan beberapa
kali delivery order melalui aplikasi online jasa pembelian makanan ke
cafe/kedai/restoran vegan yang terdapat di daerah Sunter dan Kelapa Gading. Saya
juga sempat ke resto vegan di Jatinegara Jakarta Timur, jajan noodle vegan di foodcourt
MKG dan hari terakhir dinner vegan Indian Food di Sarinah Jakarta Pusat. Sengaja Saya mendapatkan vegan food yang lezat
nikmat karena untuk mendapatkan cita rasa dan menanam mindset bahwa vegan tuh
bisa lezat nikmat loh! Kalau masak
sendiri Saya belum menguasai resep dan cara masaknya, jadi khawatir malah
"kapok" dan tidak menikmati vegan food. Mindset orang pada kebanyakan
yang belum mengenal vegan food, mereka pikir vegan food hanya salad atau raw
food (sayur/buah) saja sih. Ngenes-nya sih waktu mau order Tempe Geprek di
beberapa kios foodcourt di mall bilangan Jakarta Selatan. Mereka bikin sambel
untuk Tempe/Tahu geprek-nya menggunakan penyedap rasa berkaldu hewan. Duh,
padahal khan gak perlu...dan itu sudah teracik dari "pusat" kata
staff mereka.
Hal yang Saya rasakan nge-vegan
dalam 7 hari, yaitu : Pada hari ke - 5 sudah terasa tubuh menjadi ringan, bikin
makin lincah... hahaha dan kok rasanya terasa kencang yach? Seperti rutin selama
3 bulan berolahraga gituh.
Kulit yang terkadang gatal, jadi
gak pernah gatal lagi. Padahal sebelumnya Saya pikir itu gatal karena nyamuk/semut.
Kulit juga tanpa dioleskan lotion/cream, kekeringannya terlihat berkurang
banyak.
Sepertinya itu deh yang Saya
rasakan, karena sebelumnya Saya tidak banyak keluhan sih. Tapi Saya rasa dengan
nge-vegan semakin meningkatkan kesehatan tanpa macem2 supplement food. Lebih
hemat, karena Saya jadi nggak beli minuman kekinian yang sering mengandung milk
hewani ... Hahaha, gantinya soy milk yang lebih terjangkau dan sehat. Beli cold
pressed juice juga sih, tapi bisa sekalian buat "ngeganjel" perut.
Oh ya , tubuh juga jadi nggak
gerahan, lebih tenang dan nggak seperti cacing kepanasan (pecicilan) jadinya
.... hahaha... Saya juga heran loh, banyak teman yang ngeluh panas akhir-akhir
ini, tetapi kok Saya merasa biasa-biasa saja ya? Hahaha...sugesti? Ya
barangkali karena nggak banyak lemak yang masuk ke tubuh, jadi nggak banyak
“pembakaran” yang menyebabkan tubuh jadi kepanasan ya?
YA, walaupun makanan vegan pernah
sering Saya konsumsi saat masih
bekerja di Markplus Insight – saat lunch
Saya sering membeli vegan food di foodcourt Lotte Shopping Avenue di depan
kantor. Beberapa kali ke cafe vegan di Jatinegara Jakarta Timur karena sering
melewati saat pergi/pulang kerja. Tetapi baru kali ini Saya nonstop melakukan
selama 7 hari berturut-turut.
Manfaatnya melakukan vegan selama
7 hari adalah kita membantu pelestarian alam dan lingkungan dengan menghemat :
28.000 liter air, 140 kg
padi-padian, 63 kg jejak karbon, 20 meter persegi hutan dan 7 kehidupan hewan.
Flexitarian , My Food Lifestyle
(Now)
Setelah nge-vegan selama 7 hari
selanjutnya Saya akan mengurangi secara drastis makanan/minuman yang mengandung
hewani. Minuman yang mengandung susu hewani yang biasa Saya minum setiap hari
akan berganti dengan soy milk, almond milk dan kacang hijau. Saya juga berupaya
untuk tidak konsumsi makanan dari hewan berkaki 4. Alhamdulillah, sejak 5 tahun
lalu Saya sudah berusaha untuk makan dengan pola makan “eating clean” – belum
100 % sih karena Saya masih sering datang ke kondangan atau ke acara-acara
penuh dengan makanan lezat namun kesehatannya belum terjamin. Hanya Saya nyaris
tidak pernah lagi konsumsi makanan yang dijual di pinggir jalan (apalagi di
tengah jalan...hahaha #garing ! ) / kaki lima. Bukan berarti nggak membantu UKM
atau pedagang kecil loh yaaa....Andai makanan, pedagang dan peralatannya
bersih, terkadang masih Saya beli kok, tetapi .... ya sebaiknya mereka juga
mengikuti standard kesehatan/kebersihan di makanan yang mereka jual.
Sejak usia 9 tahun Saya juga
tidak doyan daging kambing (setelah menyaksikan kambing kurban atas nama Saya.
Hiks, sedih lihat kambing bertuliskan nama saya dipotong di depan mata kepala
Saya sendiri...tetapi masih yakin bahwa hewan-hewan kurban itu adalah kendaraan
kita ke surga, dan mereka adalah hewan-hewan istimewa yang diciptakan Tuhan!).
Daging sapi juga Saya konsumsi tergantung dari pengolahannya. Alhamdulillah,
Saya anti yang namanya sosis dan daging asap yang ternyata tidak mengandung
banyak gizi dan pengolahannya sangat ribet saat diolah menjadi sosis. Yang Saya
sukai dari olahan daging sapi hanyalah Bakso, Rendang dan Sambel Goreng Printil! Pokoknya semaksimal
mungkin tidak konsumsi daging sapi , tetapi kalau benar-benar sudah nggak ada
pilihan dan saya bakal tepar jika tidak ada asupan saat itu maka nggak masalah
sih konsumsi daging sapi selama itu halal dan sesuai selera saya.
Saya juga sangat menyukai
seafood. Seafood addict malah! Apalagi selama Ibu Susi masih menjabat menteri,
maka Saya harus makan ikan supaya tidak ditenggelamkan oleh beliau...hahaha...
Jadi dari pola makan tersebut, di
kemudian hari Saya akan menjadikan
“Flexitarian” sebagai food lifestyle . Bagus juga sih andai bisa
sering-sering nge-vegan, terutama saat puasa sunah Senen – Kamis.
Vegan Festival Indonesia 2019
Nah sekarang Saya mau cerita nih
saat hadir dalam Vegan Festival Indonesia 2019. Saya hadir di hari pertama
sendirian (Jumat, hari kerja siang hari) dan di hari ke-2 bersama Owien,
keponakan lulusan Kehutanan IPB yang juga pernah berniat Flexitarian. Katanya
sih semasa kuliah dia pernah juga tidak konsumsi daging merah, hingga menjadi
narasumber rekan-rekannya di jurusan Teknologi Pangan di kampusnya. Dia
tertarik ingin mengetahui mengenai vegan food, dan setelah mencicipi Nasi
Padang dari Bundo Minang Masakan Padang Vegetarian yang membuka stand disana,
dia merasa cocok!
Hari pertama Saya membeli Soto
Mie Vegan di stand Zhen Wei Veggie, Soto Betawi di stand Kim’s Vegetarian dan Cocoa Sea Salt Almond Milk di
stand Loave and Lattes. Nah hari kedua bareng Owien hanya sempat beli Nasi Padang
di Bundo Minang, Ice Cream Vegan Lu Ve Campina serta Bacang dan Otak-Otak di
stand Pineapple Bistro. Sebenarnya di hari ke-2 mau banyak-banyakin jajan vegan
lagi, tetapi waktu kami terbanyak duduk di depan stage karena acara talkshow
dan penerimaan pin penghargaan #IVS7DaysVeganChallenge itu.
Sore-nya kami berdua nonton The
Lion King di XXI Anggrek di lantai atas mall tersebut. Aih semakin mengasihi
hewan deh kitah! Apalagi Mufasa yang ternyata juga mengajari Simba dengan
filosofi pola makannya dan kasih sayang. Singa aja mengenal kasih sayang sesama
makhluk hidup loh! Makin cinta deh sama film Lion King, film pertama yang bikin
Saya nangis-nangis saat menonton versi cartoon-nya di Broadway Cinema New
Market Auckland New Zealand.
Selain mengikuti peresmian
dibukanya Festival Vegan Indonesia 2019, Saya juga mengikuti talkshow “The
Unstoppable Rise of Veganism ; How Digital Media has Transformed the Vegan
Movement” (Jumat,19 Juli 2019) dengan pembicara para Vegan Influencer,
Annabela, Shyafira dan Gillian Koh. Sedangkan saat sessie #7DaysVeganChallenge
& Talkshow pembicaranya adalah Yessica Riany, Yodhananta, Akriti Pandey dan
kembali Annabela menjadi moderator bersama seorang MC cowok yang memandu acara
dengan fasih dan asyik.
Tahun depan, Insya Allah ikutan
Festival Vegan Indonesia 2020 dan #7DaysVeganChallenge lagiii...Kalian ikutan
juga yuk, rasakan manfaatnya bagi diri dan lingkungan di sekitar kita. Oh
ya,dengan vegan Saya juga merasa lebih hemat dari segi keuangan loh! Hemat
karena nggak beli daging-dagingan...hehehe...
No comments:
Post a Comment