Showing posts with label Rawamangun. Show all posts
Showing posts with label Rawamangun. Show all posts

Friday, March 17, 2017

Ada Marugame Udon di Green Pramuka Square


Melintasi perempatan Rawasari bukanlah hal yang jarang saya lakukan. Berulang kali mendapatkan SMS broadcast untuk mampir di salah 1 fastfood Korea membuat saya bertanya dimanakah tempat makan tersebut. Hingga weekend lalu (04 Maret 2017) saya mengajak kakak yang sedang mampir ke rumah saya. Dengan mobil Suzuki Karimun yang dikendarai kakak ke-4 kami tiba di area Green Pramuka Square. Tampaknya tidak mudah mendapatkan parkir di salah 1 area parkir tower apartmen hingga kakak saya memutuskan tidak ikut turun. Hanya menurunkan saya dan kakak ke-5.
Kami berdua memasuki salah 1 tower yang telah diramaikan oleh beberapa restaurant. Fastfood outlet yang dimaksud di sms2 broadcast itu ternyata di tower tersebut. Kemudian kami berdua pindah ke tower lain, karena ingin mengetahui keberadaan dan kondisi Blitz CGV. Ternyata kami harus menyebrangi tower sebelumnya, dan masuk ke dalam bangunan yang tidak saya duga. Ya, saya tidak menduga bahwa ternyata di Green Pramuka terdapat mall yang lumayan besar dan outlet/restaurants yang beroperasi juga seperti ditujukan untuk tingkat social minimal B+
Marugame Udon Green Pramuka (Pic. @balqis57)
Setelah sedikit jajan di Lotte Mart kami berdua menuju  Maragume Udon. Kebetulan sekali dalam 3 hari belakangan saya kepengen banget makan salah 1 menu disini, tetapi belum sempat. Outlet Maragume Udon yang pernah saya singgahi di Summarecon Bekasi, Kota Kasablanka dan Grand Indonesia. Belakangan baru saya ketahui bahwa ada di Mall Artha Gading.
Yuhuuu, asyik banget nih banyak tempat makan di mall ini yang tariff ojeg online-nya hanya Rp 4,000 - Rp 10,000 dari rumah saya (Lebih murah dari bayar parkir! 😂)

Saturday, January 23, 2016

Rumah Makan Ayam Betutu, Kuliner Khas Gilimanuk Bali di Jakarta Timur

Pertama  kali mencicipi makanan khas Gilimanuk Bali ini justru di rumah. Keponakan kami, Owien lolos jalur undangan ke IPB dan orang tuanya mengadakan syukuran dengan memesan banyak makanan di Rumah Makan Ayam Betutu yang berlokasi di Rawamangun – Jakarta Timur. Jadi kami menikmatinya di rumah orang tua kami beramai-ramai. Paket dalam box yang juga merupakan menu pesan antar.

Menu paket dalam box yang bisa delivery atau take away adalah : 
Nasi Campur Bali , Ayam Betutu, Bebek Betutu yang harga perbox RP 38.000, Ayam atau Bebek Betutu Goreng harga perbox Rp 40.000 dan Ayam/Bebek Betutu Bakar harga perbox Rp 45.000
Nasi Campur Bali (Menu lunch saya 23.01.2016)
Sayur Nangka
Sejak itu saya dan kakak pertama saya seringkali membeli makanan di sini. Menu favorit saya adalah : Nasi Campur Bali. Dengan harga perporsi Rp 38.000 kita dapat menikmati nasi dengan berbagai macam lauk pauk! Lauk pauk tersebut adalah : Sambel Matah, Kacang Goreng, Sayur Urap, Telor Bumbu Bali, Tumm Ayam, Ayam Sisit, Ayam Bumbu Rajang, Sate Lilit, Sate Tusuk dan Sayur Nangka. Rameee khan lauknya? Hahaha...Dengan label berhuruf Arab dan latin bertuliskan halal setidaknya menambah kenyamanan saya dalam menikmati makanan tersebut. You know-lah kebanyakan Nasi Campur Bali yang di jajakan di Bali (khususnya) adalah non halal. Andaikan tidak mengandung babi, setidaknya ada lauk lainnya yang jelas tidak diperbolehkan bagi kaum muslim. Lebih asyik lagi nih yach kalau label halal-nya yang memang bersertifikat dari lembaga resmi.
Ayam yang digunakan di Rumah Makan Ayam Betutu ini adalah ayam kampung. Semua menu diolah dan disajikan secara traditional. Bumbu yang digunakan juga bumbu asli khas Gilimanuk Bali.  Ada lebih 50 menu yang ditawarkan. Diantaranya adalah yang telah saya sebutkan diatas sebagai menu paling khas, juga ada aneka masakan khas Bali lainnya yang terdapat di Nasi Campur Bali dapat dipesan perporsian.
Selain itu ada : Cumi Goreng Tepung, Udang Bumbu Bali, Udang Goreng Tepung, Ikan Tenggiri Betutu, Ikan Tenggiri Goreng, Sup Ikan Tenggiri, Belut Bumbu Bali, Belut Goreng Besar, Ikan Bakar Jimbaran dan Lawar Ayam. Bahkan Plecing Kangkung juga bisa di dapatkan di sini (Padahal biasanya ingetan langsung ke pulau tetangganya kalau mendengan Plecing Kangkung!). Sambel Khas Bali yang tersedia adalah : Sambel Matah, Sambel Mbe, Sambel Terasi dan Sambel Kecombrang

Atmosphere dan Kebersihan

Berada di pinggir jalan 2 arah rumah makan ini nampak mudah di kenali karena bernuansa Bali, dengan pintu ukir, payung khas Bali dan juga board nama “Rumah Makan Ayam Betutu , Kuliner Khas Gilimanuk-Bali”. Yang saya kurang sreg adalah gambar pada logo-nya, wajah cowok yang terpampang kok aneh gitu ya? Mudah di kenali sih, tetapi lebih berselera makan lagi jika logo-nya bernuansa keindahan Bali saja.
Tidak tersedia WiFi. Ruangan makan kebanyakan adalah meja besar, sehingga kalau makan hanya sendirian atau berdua saja mejanya terasa luas. Ada semi outdoor yang terbagi di 2 bagian, sisi kiri dan sisi kanan yang lebih tertutup. Ada juga indoor yang ber-AC. Kondisi lumayan bersih, walaupun bisa lebih bersih lagi jika petugas lebih mau memperhatikan. Kalau duduk di ruang semi outdoor (khususnya sebelah kiri) agak repot karena petugas tidak ada yang berjaga disana. So kalau mau kabur nggak bayar lumayan mudah loh...hahaha....don’t try euy! :p

Note tambahan :
Saya dan keluarga besar saat berlibur ke Bali di akhir tahun 2012 (Baca : Christmas Holiday in Bali and Lombok) sempat mampir makan siang di salah satu cabang di Bali. Ternyata kami merasakan lebih lezat yang di Rawamangun ini loh, baik makanannya maupun suasananya. Yang di Bali pelayanannya agak lama dan banyak menu yang habis. Tetapi itu pengalaman kami di tahun 2012 ya, barangkali saja sekarang sudah lebih baik lagi.

Alamat Rumah Makan Ayam Betutu – Kuliner Khas Gilimanuk, Bali :
Jln. Balai Pustaka Timur No.25 Rawamangun – Jakarta Timur (Telp.021-4718945)

Thursday, April 23, 2015

Menikmati Menu Timur Tengah di Sentral Al Jazeerah

Sebenarnya aktifitas menemani Ibu arisan sudah di ambil alih oleh kakak, tetapi begitu membaca sms bahwa arisan yang bertepatan dengan hari Kartini diadakan di Sentral Al Jazeerah Restaurant & Cafe maka kali ini saya kembali menemani. Belum pernah ke restaurant ini biarpun sering melintas di depannya.
Restaurant ini masih relatif baru, belum ada 2 tahun. Bahkan sepertinya masih beberapa bulan deh. Saat saya tanyakan kepada salah satu waitress-nya restaurant yang berlokasi di Jln.Pramuka Raya ini sudah beroperasi sekitar 1,5 tahun. 


Sampai di lokasi sebelum pukul 11, Ibu Sampurno dan beberapa ibu lainnya sudah tiba. Belum ada pengunjung di meja lainnya. Ibu Alatas yang keturunan Arab nampak memilihkan menu-menu yang ada. Ya iyalaaah, beliau yang ngerti gimana makanan-makanan tersebut. Pagi sebelum berangkat saya sempat menanyakan ke My Lovely menu apa kira-kira yang cocok buat saya, secara makanan Arab kesannya pasti kambing aja deh tuh. My Lovely di negeri seberang mengatakan bahwa pilih aja yang Dujaj, karena Dujaj itu ayam. Sedangkan kambing adalah Laham. Alhamdulillah itu ibu-ibu yang berusia 60-an sampai 70 tahunan pada “takut” makan kambing, jadi Ibu Alatas memilihkan menu Dujaj semua...Selamaaat deh saya ;D
Menu yang akhirnya terhidang di meja saya, antara lain : Hummos (Rp 50,000), Sambosak – dimenu tertulis Laham, tapi rasanya sih Dujaj, barangkali special request ya. Kemudian Shrimp Coctail (Rp 120.000), Biryani Dujaj (Rp 87,000), Chicken Curry (Rp 63.000) dan beberapa menu lain. Untuk juice saya memesan Juice Alpukat seharga Rp 50,000.


Saya pribadi ternyata menyukai makanan yang terhidang di hadapan, lahap! Awalnya saya membayangkan makanan Timur Tengah yang berminyak dan beraroma kambing, ternyata perkiraan saya meleset! Saya justru menyukai-nya.
Harga memang terkesan di atas rata-rata, tetapi melihat interior yang menarik dan tidak kalah keren dengan resto di hotel berbintang maka oke-oke saja-lah. Pilihan tempatnya ada ruang : dining resto, cafe, private room, family room dan jalzah Arabi alias lesehan.
Waitress-nya mengenakan jilbab segiempat sederhana, bermake up dan bisa berbahasa Arab. Beuuh, lulusan pesantren sekarang bisa kerja di resto kelas hotel inih...hihihi. Mau shalat? Ada mushola yang adeeem....
Tetapi pesanannya membutuhkan waktu yang lumayan bikin manyun untuk kami menunggu. Barangkali hanya ini yang jadi kekurangan yang"prinsip" :D

Monday, December 29, 2014

Indonesian Soup Hunter

Mengakhiri tahun 2014 di Indonesia, hujan tercurah deras hingga banjir melanda berbagai tempat di Indonesia. Hal yang paling asyik adalah makan air, eh maksudnya menikmati makanan Indonesia yang banyak kuah-nya. Makanan hangat berkuah...nikmaaat! Apalagi Indonesia kaya akan beragam sop/soto, hampir setiap daerah Indonesia memiliki sop/soto khas masing-masing.

Selama bulan December 2014 saya menjadi "Soup Hunter" , yang saya dapatkan diantara-nya adalah :
SOTO KUDUS & SOTO MIE BOGOR

Soto Kudus Jawa Tengah, yang didapatkan di Soto Kudus Blok M Jl.Boulevard Kelapa Gading. Ini Soto Kudus Komplit karena ditambah telor dan soun. 
Soto Mie Bogor (Jawa Barat),  yang saya pesan di Food Sensation Mal Kelapa Gading 1

SOTO PEKALONGAN & SOP TULANG SUMSUM

Soto Pekalongan (Jawa Tengah). Sepertinya kali ini saya baru 'ngeh' dengan yang namanya Soto Pekalongan, walaupun saya berulangkali ke kota yang juga terkenal dengan batiknya. Soto Pekalongan diolah dengan taoco asli Pekalongan. Warung soto ini baru dibuka sekitar 2 bulan lalu di seberang Pasar Sunan Giri Rawamangun Jakarta Timur. Yang jual seorang Ibu yang melayani sendirian di ruangan depan rumahnya (garasi?). Saya sih termasuk nyaman makan disini karena tempatnya juga bersih, mudah2an bersih terus ya, bukan karena baru. Sedap-nya Ibu tersebut memilih dagingnya pintar-tidak berlemak, memasaknya juga tanpa MSG :)
Sop Tulang Sumsum Semarang (Jawa Tengah) di Jln Saharjo. Akhirnya saya bisa menemukan warung makanan khas Semarang, dipinggir jalan Saharjo. Sayangnya karena tempatnya terbuka, jadi banyak debu di meja dan kursi-nya. Tapi makan Sumsum "utuh" seperti ini agak sulit dicari di tempat lain sih....

BAKSO GEPENG & BAKSO SECENG

Nah, ini "sop" bakso, yang atas Bakso A Fung dan bawahnya bakso dari BMK alias Bakso Malang Karapitan. Kedua-nya sudah memiliki cabang di berbagai mall/tempat.

Saturday, March 30, 2013

Kopi Oey Rawamangun : Ayam Kuah Asam #4thKopiOey [CLOSED]

Tampak Depan Kopi Oey Rawamangun

Kopi Oey adalah outlet ngopi atau makan ala tempo doeloe milik Bapak Bondan Winarno. Awalnya dibuka oulet di Jln.H.Agus Salim (Sabang) Jakarta Pusat. Hingga sekarang membuka cabang di banyak tempat serta tersebar di beberapa kota di Indonesia. Salah satu outlet-nya berada di Rawamangun – Jakarta Timur.
Tanggal 27 Maret 2013 dalam rangka ulang tahunnya yang ke-4 PT.Koptiam Oey Indonesia mengadakan ajang kompetisi “Kreasi Menu Oey 2013”. Masing-masing outlet berkompetisi membuat menu baru. Dipilihlah masing-masing 5 Juri yang menilai menu tersebut. Bersyukur, saya terpilih menjadi Juri di outlet Rawamangun (Yang baru -/+ 1 bulan beroperasi) karena lokasi outlet yang dekat dengan domisili saya.


Inilah penilaian saya sebagai salah satu “PENDEKAR KULINER INDONESIA 2013”

Nama Menu Outlet Kopi Tiam Rawamangun Jakarta Timur
AYAM KUAH ASAM


Kreatifitas Menu :
Nama menu yang disajikan oleh Kopi Oey Rawamangun Jakarta Timur dalam Pendekar Kuliner Indonesia adalah : Ayam Kuah Asam. Keharuman dan tampilan masakan ini mengingatkan saya pada menu Garang Asam Kuah (Bukan yang di-“tum” dengan daun pisang), yakni menu khas daerah Jawa Tengah.
Tampak awal begitu masakan disajikan oleh Waiter (Keponakan : Istilah yang diberi oleh Kopi Oey untuk para petugas) terlihat : Potongan ayam bagian paha atas, irisan cabe merah,irisan tomat hijau muda, dan potongan daun kemangi.Dengan hijau keemasan dan tidak terlalu bening....hhmmm, memaksa saya untuk mengira-ngira apakah dimasak dengan menggunakan santan kelapa atau tidak :D Yang tidak terlihat adalah kentang yang dipotong berbentuk kotak-kotak kecil. Baru terlihat jika kita aduk dan mengangkatnya dengan sendok.
Yang pasti menu ini pada umumnya dimakan menjadi lauk pauk, bukan menu kudapan. Secara umum sih menu terlihat biasa, namun di era fastfood yang sudah bertaburan di kaki lima, menu ini termasuk cukup unik. Sudah amat jarang rumah makan atau resto menyajikan menu seperti ini.
Oh ya, syarat untuk menilai dan mengapreasi menu makanan dan minuman adalah dalam kondisi sehat (fit) agar tidak mempengaruhi penciuman aroma dan rasa. Oleh karena-nya saya menganjurkan untuk Tamoe yang memang berniat mencoba dan mengapresiasi makanan adalah dalam kondisi fit....ya supaya nggak protes,”Laaah, ini kok aroma-nya aneh sih?” atau “Loh, ini agak pahit ya?”. Itu bukan “salah” makanan-nya, Bro...itu karena kondisi kesehatan yang berpengaruh terhadap apa yang kita nikmati. Selezat apapun makanan kalau kondisi kesehatan lagi nggak fit, tetap aja jadi mempengaruhi. Oleh karenanya saya tidak mengatakan bahwa menu Ayam Kuah Asam ini cocok untuk yang sedang mengalami kondisi kesehatan yang sedang “ini” atau sedang “itu”....
Nah, kalau kondisi cuaca baru deh bisa direkomendasikan, misalnya : Ayam Kuah Asam ini asyiknya untuk kondisi cuaca yang dingin atau hujan, disaat makan siang. Tetapi kalau kita menikmatinya di saat malam hari...ya silakan saja karena tidak mempengaruhi rasa selama kondisi kesehatan baik.
Cabai merah dan tomat hijau yang terdapat di Ayam Kuah Asam ini baik untuk asupan vitamin pada tubuh kita. Karena santannya tidak sepekat Garang Asam, maka mudah-mudahan relatif aman dimakan untuk makan malam. Kalau dikurangi atau tanpa nasi juga oke banget, seperti makan soto saja tuh. Bahkan lebih segar, lagipula di menu Ayam Kuah Asam sudah terdapat kentang, jadi dengan berkurangnya nasi putih tetap saja baik bagi tubuh kita.
Scala Penilaian Indikator 1  : 7.5 dari 10


Waktu dan Cara Penyajian Menu :
Beberapa kali saya datang ke beberapa outlet Kopi Oey, dan biasanya waktu yang diperlukan untuk menyajikan menu lebih dari 15 menit – bahkan pernah di cabang Jakarta Selatan kami “dipaksa” kehausan, padahal saat itu kami sedang berbuka puasa bersama! Nah, tetapi di Kopi Oey Rawamangun saya hanya memerlukan waktu 3 menit untuk mendapatkan Ice Lemon Tea sebagai minuman! Apa karena selama ini saya datang ke Kopi Oey (cabang lain) secara berombongan sehingga memerlukan waktu yang cukup lama?
Bahkan menu Ayam Kuah Asam bersama nasi-nya disajikan tidak sampai 10 menit menunggu. Kondisi-nya juga masih hangat mengepul, segar disajikan di sore itu. Terbayang deh, menu ini dapat menjadi menu unggulan di hari yang “basah”. Jadi menurut saya pribadi yang lebih menarik justru aroma pada indra penciuman dan rasa dibandingkan tampilan indra penglihatan, namun alangkah lebih baik lagi air kuahnya ditambah agar garnish dan ayam-nya tidak terkesan “tenggelam” dalam kehimpitan. Ditambah bawang goreng seru kali yaaa?hahaha...ini selera saya pribadi loh :)
Scala Penilaian Indikator 2 : 8 dari 10

Cara Pelayanan :
Sikap Waiter/Waitress (Di Kopi Oey disebutnya : Keponakan) terkesan wajar alias tidak banyak omongan dalam melayani saya sebagai Juri ‘Kreasi Menu Oey 2013’ atau Pendekar Kuliner Indonesia. Saya memang lebih nyaman jika di sutu resto/rumah makan/cafe para Waiter/Waitress-nya bersikap wajar. Khan sekarang banyak tuh tempat makan yang melayani pengunjungnya dengan keramahan bagai robot yang setiap kata dan sikapnya seakan sudah di-program oleh management F&B Industry...hehehe, sampai kalau udah kesal pengen ngomong,”Mbak/Mas, saya sudah hafal deh apa yang Mbak/Mas ingin jelaskan ke saya...” Hahaha...soalnya dari satu cabang ke cabang lain apa yang diomongin mereka sama persis, seperti orang yang menghafal!
Para Keponakan melayani dengan mengenakan seragam sportif kaos berwarna hitam. Good, kalau ada yang kotor tidak langsung terlihat. Tetapi barangkali lebih seru andai para Keponakan mengenakan seragam yang unik ala tempo dulu, yang simple saja kok atau ditambah assesoris barangkali.
Scala Penilaian Indicator 3 : 7.5 dari 10


Kondisi & Suasana Outlet :
[Lokasi] Kopi Oey Rawamangun menempati sebuah ruko di daerah yang ramai. Sangat strategis, banyak kendaraan umum (Dari Bajaj, Ojeg,Taksi,Angkot,Mikrolet,Metromini) lewat di depat outlet Kopi Oey Rawamangun, bahkan tidak seberapa jauh dari jalur  rute Transjakarta no.4 (Pulo Gadung/TU Gas – Dukuh Atas). Oh ya, beberapa kali admin social media mengatakan bahwa outlet Kopi Oey Rawamangun terletak di TEPAT di depan Tip Top Swalayan. Padahal letak Kopi Oey Rawamangun tidak tepat di depan/seberang Tip Top. Tepat di depan/seberang Tip Top banyak berderet tempat makan lainnya.Sedangkan Kopi Oey Rawamangun terletak di seberang ruko yang berada di Jln Balai Pustaka tersebut. Jika kita menyeberang dari Tip Top maka kita masih harus berjalan sekitar 100 meter lagi ke arah Jalan Pemuda atau Apotik Rini. Ya, Kopi Oey Rawamangun terletak sejajar dengan Apotik Rini, salah satu apotik yang legendaris juga di Jakarta.
[Ruangan Outlet] Kondisi ruko Kopi Oey Rawamangun termasuk mungil, terdiri dari 2 lantai. Lantai bawah untuk Non Smoker yang terdiri dari ruangan 6 – 7 meja berkapasitas 4 orang. Di teras juga terdapat meja dan kursi bagi yang ingin menikmati suasana non-AC. Sedangkan lantai atas digunakan untuk Smoker.
Kebersihan relatif terjaga bersih, karena jika terlihat peralatan makan yang menumpuk maka para Keponakan dengan cekatan mengangkat peralatan makan yang sudah digunakan. Yang jelas kebersihan masih terjaga dikarenakan oulet Kopi Oey Rawamangun masih termasuk baru. Baru sebulanan beroperasi-nya. Sayangnya ketika saya berkunjung sedang ada pemasangan (service) TV yang ada di outlet sehingga sempat menimbulkan suara yang mengganggu suasana (Jedak...jeduk...duk...duk...dok).
Bentuk ruangan sih seperti biasa, layaknya ruko namun lukisan, kasir dan beberapa interior menampakkan kesan tempo dulu. Apalagi yang menjadi backsound selama di dalam ruangan adalah lagu-lagu keroncong tempo doeloe, misalnya : Bengawan Solo...yang memang versi tempo doeloe.
[Service Keponakan ke Tamoe dan Kasir] Ketika pertama kali saya berkunjung ke Kopi Oey Rawamangun (Baru seminggu beroperasi) para Tamoe memesan makanan di kasir dan langsung membayar pesanan tersebut. Ketika disodorkan angket oleh Keponakan yang ada disana, saya menuliskan sikap “protes” saya karena kalau memesan dan membayar pesanan secara langsung di kasir kok ya saya berasa makan di tempat makan fastfood/junkfood ala Amerika gitu. Nah, ternyata tanggal 27 Maret 2013 saya melihat Keponakan langsung mengantar daftar menu dan mencatat menu yang ingin dipesan oleh para Tamoe. Seperti di outlet Kopi Oey lainnya-lah, walaupun di desk Kasir saya masih melihat tulisan “Pesan dan Bayar Disini”
[Warta Koffie] adalah koran yang diterbitkan oleh PT Kopitiam Oey Indonesia, terdapat di setiap meja. Di media ini terdapat voucher dan informasi promosi Kopi Oey di beberapa outlet.
Scala Penilaian Indicator 4 : 8 dari 10 


Kesimpulan :
Kritik dan Saran  :
·         Untuk menu Ayam Kuah Asam : Apabila menu ditawarkan kepada Tamoe yang ingin memesan, alangkah lebih baiknya jika Keponakan menanyakan kepada Tamoe bagian ayam mana yang diinginkan oleh Tamoe (Dada/Ayam/Sayap atau bahkan Ceker) karena tidak semua Tamoe menyukai semua bagian ayam.
·         Kalau banyak Tamoe sebaiknya ada Keponakan yang berada di ruangan outlet yang memudahkan Tamoe untuk memanggil jika memerlukan/bertanya sesuatu . So para Keponakan jangan pada bergerombol di dalam dapoer. Saya pernah loh, masuk ke ruangan Kopi Oey dengan gaya celingak-celinguk nggak ngerti Keponakan pada dimana, sehingga saya dan saudara saya nyaris teriak,”Permiiiisssiiii....Puuunttteeeen.....Assalamu’alaikum....”. Ya karena outlet cabang Kopi Oey-nya mirip rumah tempo doeloe juga, jadi benar-benar berasa bertamu deh.
·         Walaupun tidak berharap pelayanan yang istimewa bak raja, sebaiknya jika ada Tamoe yang sudah akan pergi dibukakan pintu-nya apabila ada Keponakan yang berada di dekat pintu masuk/keluar. Begitu pula jika ada Tamoe yang datang, selayaknya disambut dengan wajar agar tidak terulang pengalaman saya ala mertamu di rumah kosong...hehehe...
·         Yang jelas : Kebersihan harus selalu terjaga. Walaupun suasana tempo doeloe, tetapi harus terlihat ‘cling’ – bersih mengkilat baik ruangan maupun makanan dan peralatannya. Termasuk selalu di jaga kebersihan para Keponakan.

Kopi Oey RAWAMANGUN Jakarta Timur :
Jln.Balai Pustaka Raya 13 B
Rawamangun – Jakarta Timur