Showing posts with label kelapa gading. Show all posts
Showing posts with label kelapa gading. Show all posts

Wednesday, July 18, 2018

MUJU AVENUE Menyajikan Menu Sehat di Artha Gading Mall

Jadi ceritanya, pada tanggal 10 Juni 2018 alias 5 hari menjelang 1 Syawal 1439 H saya hendak berbuka puasa seorang diri. Diantar oleh Babang Gojek saya tiba di Artha Gading Mall beberapa menit sebelum waktu Maghrib. Beuh, karena sudah liburan dan ART pada mudik ke kampung halamannya, yang namanya segala tempat makan di mall ini sudah ruaaamaaii para pengunjung yang menempati meja dan kursi masing-masing tempat. Ada yang kosong, tapi sudah tertuliskan “reserved”. Banyak pengunjung yang datang beramai-ramai belum kedapatan tempat. Saya yang sedang sebatang kara saja nggak kebagian tempat, bagaimana mereka yang datang beramai-ramai tanpa booking?

Satu sudut di Muju Avenue (Dok. balqis57)

Saya mencoba kembali menuju satu tempat makan yang saat tiba saya lewati. Sebenarnya saya sudah berniat untuk makan di tempat ini sejak Ibu saya masih ada di dunia ini. Tetapi karena makanan dan minuman yang dijual disini tidak terlalu mainstream untuk orang pada umumnya, jadi saya belum ada kesempatan untuk membeli makanan/minuman disini. Nah, benar dugaan saya, sesampai di tempat ini ternyata masih ada beberapa meja dan kursi kosong. Resto-nya cozy deh, instagramable. Ada meja sofa di pojokan dengan lukisan tumbuhan di dindingnya. Di satu sisi tembok berlukisan pemandangan kota. Kontras antara alami dan perkotaan, namun terlihat selaras.
Muju Avenue, akhirnya saya masuk dan menempati salah satu meja kursi di dalamnya. Memang yang berada di sana terlihat hanya berdua-bertiga atau seorang diri seperti saya saat itu. Jadi saya semakin percaya diri-lah, gak kayak anak kehilangan Ibu-nya. Hhmmm, walaupun pada kenyataannya saya memang baru 4,5 bulan kehilangan Ibu. Al Fatihah dan aneka untaian doa terangkai untuk ortu ketika saya menunggu Maghrib dan pesanan datang.

Dok. @balqis57

Oh ya, kali ini saya memesan : Misua Chicken Noodle , Body Quencer (Air Kelapa Muda, Chia Seed dan Lemon) beserta Mineral Water (Yang dihantar adalah Alkaline Water ber-Ph 8+ merk Pristine) . Ternyata saya masih mendapat hidangan buka puasa, Bubur Kacang Hijau mini yang diberikan secara free alias tanpa tambahan pembayaran.
Aneka makanan yang tersaji di MUJU AVENUE memang dibuat sesehat mungkin. Macam konsep ‘eat clean’ gitu kali yaaa... Saya pribadi sih merasa oke banget bisa makan di konsep “healthy food” seperti ini. Secara saya juga orang yang tidak menyukai sayur dan buah setiap hari-nya, jadi alangkah baiknya saya makan di tempat makan yang berkonsep seperti ini. Memang saat ini belum banyak tempat makan yang menyajikan makanan dan minuman berkonsep “healthy food”. Muju Avenue saja belum membuka cabang di tempat lain. Saya juga belum sempat mencicipi “bowl smoothies” yang mereka tawarkan. Next kunjungan saya akan memesan berbagai smoothies tersebut!
Misua Chicken Noodle @ Rp 30.000 ,-
Body Quencher  @ Rp 38.000 ,-
Pristine  @ Rp 10.000 ,-
Plus Service charge and PPN total yang harus saya bayarkan adalah : Rp 90.100 ,- (Bayar menggunakan kartu debet yang sedang saya bawa)

MUJU AVENUE (Eat * Share ** Live)
Mall Artha Gading GF - BT #017 - 018
Jakarta Utara
Instagram : @muju.avenue

Tuesday, October 18, 2016

Menjelajah Kuliner Negeri Malaysia di Penang Bistro Kelapa Gading

Ini bukan kunjungan pertama  ke Penang Bistro. Sebelumnya saya sudah berkunjung ke Penang Bistro di Oakwood Mega Kuningan, Central Park dan Kebon Sirih. Walaupun setiap minggu ke MKG, namun pertama kali ke Penang Bistro-nya baru sekali beberapa tahun lalu. Itu-pun hanya minum. Ahad, 2 Oktober 2016 baru-lah saya makan siang di Penang Bistro Kelapa Gading.
Dengan berkendara Honda Brio-nya Sekar yang dikendarai-nya, bersama her Mom dan My Mom kami berempat ke MKG 5. Saya memberi tahu ke Sekar untuk masuk melalui Harris Hotel, dan parkir di dekat sana agar jalannya tidak terlalu jauh. Maklumlah kami mengajak lansia sehingga mobil harus terparkir tak jauh dari lokasi resto. Setelah makanan tersedia Ayah Sekar yang baru saja dari kondangan di Kelapa Gading Sport Club tiba bergabung bersama kami.

Menu yang kami pesan siang itu adalah :

Minuman khas Malaysia : Teh Tarik @ Rp 29k +

Mayonnaise Shrimp-nya saya cocok banget! Ditaburi dengan tobiko pula, beralas kol yang diiris-iris halus. Harga seporsinya @ Rp 83k + dan Roti Canai Chicken @ Rp 42k, digemari oleh kakak tetapi saya kurang cocok karena merasa tipis, berbeda dengan Roti Canai yang dulu sering saya makan di resto Malaysia tempat saya bekerja paruh waktu saat di Auckland.

Singapore Sotong @ Rp 69k + renyah! Sama renyahnya dengan Crispy Fried Duck @ Rp 135k +

Fried Tofu  Jiran @ Rp 63k + dengan "bumbu" tambahan yang asyik ditaburkan diatasnya. Pakai ikan teri imut pula! Hhmmm...nyam...nyam...nyam... :)

Lokasi Penang Bistro Kelapa Gading tepat di dekat Harris Hotel Kelapa Gading. Pintu masuk keduanya berhadapan. Yang kurang dari resto khas Malaysia ini adalah tidak ada westafel - tempat mencuci tangan di dalam resto sehingga untuk mencuci tangan kami terpaksa keluar ruangan dan ke mencuci tangan di toilet mal yang letaknya lumayan jauh dari resto. Petugas resto-nya juga tidak menawarkan kami bowl air untuk mencuci tangan. Pyuh.... :(

Penang Bistro Kelapa Gading
Mall Kelapa Gading 5
Jln Boulevard - Kelapa Gading
Jakarta Utara
Telepon : 021 - 45855001

Sunday, November 15, 2015

Jajan JAJANGMYEON di Mujigae Resto

Jeng Yuli ngajakin jajan di Mujigae! Mujigae Bimbimbab and Casual Korean Food mengadakan event “Mujigae Black Day”. Buat yang merasa jomblo , bisa dapet Jajangmyeon gratisan pada hari Sabtu 14 November 2015 yang dinyatakan sebagai “Mujigae Black Day”. Emang tanggal ini ada apa sih di Korea? Atau ini perayaan yang diadakan khusus oleh resto ini? Entahlah...Syarat mendapatkan “jajanan” ini adalah mengenakan busana serba hitam. Eeeh syeet dah, saya ngebayanginnya bakalan tengsin berantri ria di depan resto ini dengan dresscode gini. Jomblo berharap gratisan banget kesannya! Hadeuuuh, kesannya nggak ada kemampuan lahir bathin banget yak :p Apalagi saya juga nggak merasa jomblo tulen, sekedar korban LDR aja sih...hihihi...


Demi memuaskan hasrat temen maka saya bela-belain deh pakai jilbab dan kaos hitam, sambil menahan malu antri jajanan gratis dengan status jomblo *Halaaah, jomblo-nya sih mulia tapi ngarep gratisannya itu loh!*. Tapi ambil positif-nya aja deh, khan ini merupakan penambah kekayaan pengalaman kuliner saya :D Lagipula lokasinya toh di Mal Kelapa Gading yang nyaris setiap hari kami berdua berseliweran disana. Petugas yang jaga di depan hanya 1 orang, cewek mengenakan dress khas Korea. Kasihan sih...Mboq ya kalau bikin event gini petugas depannya jangan dibiarkan “jomblo” gituh. Karena ternyata banyak juga jomblo ceria dan gaul yang antri mengenakan busana hitam.

Akhirnya saya dan Jeng Yuli mendapat tempat duduk untuk 2 orang, dipersilakan memesan melalui gadget yang ada di atas meja. Ini kesekian kalinya saya dan Jeng Yuli ke resto Korea ini. Saya pertama kali ke resto ini bersama belasan lansia yang sebenarnya lebih berpotensial pasarnya...hahaha...*Termasuk #MujiGeneration gak tuh, mengingat KTP beliau2 ini masa berlakunya seumur hidup tp seneng banget makan di Mujigae Resto. Lah Jeng Yuli yang ngajakin malah “galau” mau memesan makanan. Justru saya yang mantap memilih “Jajangmyeon” bagi “jomblo” yang berfoto dengan baju hitam di resto tersebut, kemudian posting fotonya di Instagram dengan hastag #mujigaeresto #mujigaeblackday yang print fotonya diberikan ke kasir sebagai pembayaran. Waduuuh, ntar tuh foto dipajang sebagai jomblo demen gratisan deh...*hancur harga diri!Eh, lebih hancur lebur lagi sih kalau pasangan yang nguber gratisan dengan celamitan yak!? (Maaf...maaf...bukan berarti saya nggak bersyukur nih...tapi jadilah mental yang kaya. Nggak usah ngarep2 gratisan, tetapi kalau ada yang ngasih terimalah dengan rasa syukur serta doa kebaikan untuk pemberinya :) 


Alhamdulillah malam itu saya menikmati menu baru bernama Jajangmyeon yang kalau dibanderol sebowl-nya Rp 34.546,- (belum tax). Saya suka dengan makanan ini, walaupun diminta bayaran saya-pun menyukai menu ini. Hikmah dikasih gratisan nih, saya jadi ngerti dan punya alternatif menu jika saya ke Mujigae resto. Kalau bayar sendiri saya pasti memilih menu Bulgogi yang saya makan pertama kali dibuat oleh chef Korea asli dari salah satu resto Korea di Queen Street Auckland NZ. Pengalaman saya makan di Mujigae, rasa Bulgogi-nya juga saya sukai.
Jajangmyeon ini adalah mie dan beef hitam. Rasa masakan beef-nya tuh seperti dibumbui lada hitam dan kecap manis. Beef lada hitam yang tidak pedas, cenderung manis dan lezat. Daging sapi-nya juga empuk asooy! Lembut...beneran saya suka banget! Saya yang banyak mengurangi daging merah kali ini gak nolak deh kalau harus menghabiskan banyak daging di Jajangmyeon-nya Mujigae ini. Katanya sih biasanya nih daging biasanya pork, bersyukur dong Mujigae menggantinya dengan beef..berarti khan saya bisa menikmati. Berdoa dalam hati semoga beef-nya juga masuk kategori 100 % halal. Ternyata Jajangmyeon ini hitamnya berasal dari saos kedelai hitam (Ya berarti kecap kali yak?!)
So dengan menu gratisan bagi jomblo di Mujigae Black Day ini maka saya sih akan memesan menu ini nexttime, untuk menyelingi beberapa menu di sini yang memang saya suka. Minumnya malam itu saya di-input pesankan oleh petugasnya Ice Sweet Jasmine Green Tea...haduuuh,padahal saya mau yang tawar loh. Gak apa-lah, manisnya pas juga kok, malah nambah seger! :)

Monday, December 29, 2014

Indonesian Soup Hunter

Mengakhiri tahun 2014 di Indonesia, hujan tercurah deras hingga banjir melanda berbagai tempat di Indonesia. Hal yang paling asyik adalah makan air, eh maksudnya menikmati makanan Indonesia yang banyak kuah-nya. Makanan hangat berkuah...nikmaaat! Apalagi Indonesia kaya akan beragam sop/soto, hampir setiap daerah Indonesia memiliki sop/soto khas masing-masing.

Selama bulan December 2014 saya menjadi "Soup Hunter" , yang saya dapatkan diantara-nya adalah :
SOTO KUDUS & SOTO MIE BOGOR

Soto Kudus Jawa Tengah, yang didapatkan di Soto Kudus Blok M Jl.Boulevard Kelapa Gading. Ini Soto Kudus Komplit karena ditambah telor dan soun. 
Soto Mie Bogor (Jawa Barat),  yang saya pesan di Food Sensation Mal Kelapa Gading 1

SOTO PEKALONGAN & SOP TULANG SUMSUM

Soto Pekalongan (Jawa Tengah). Sepertinya kali ini saya baru 'ngeh' dengan yang namanya Soto Pekalongan, walaupun saya berulangkali ke kota yang juga terkenal dengan batiknya. Soto Pekalongan diolah dengan taoco asli Pekalongan. Warung soto ini baru dibuka sekitar 2 bulan lalu di seberang Pasar Sunan Giri Rawamangun Jakarta Timur. Yang jual seorang Ibu yang melayani sendirian di ruangan depan rumahnya (garasi?). Saya sih termasuk nyaman makan disini karena tempatnya juga bersih, mudah2an bersih terus ya, bukan karena baru. Sedap-nya Ibu tersebut memilih dagingnya pintar-tidak berlemak, memasaknya juga tanpa MSG :)
Sop Tulang Sumsum Semarang (Jawa Tengah) di Jln Saharjo. Akhirnya saya bisa menemukan warung makanan khas Semarang, dipinggir jalan Saharjo. Sayangnya karena tempatnya terbuka, jadi banyak debu di meja dan kursi-nya. Tapi makan Sumsum "utuh" seperti ini agak sulit dicari di tempat lain sih....

BAKSO GEPENG & BAKSO SECENG

Nah, ini "sop" bakso, yang atas Bakso A Fung dan bawahnya bakso dari BMK alias Bakso Malang Karapitan. Kedua-nya sudah memiliki cabang di berbagai mall/tempat.

Tuesday, September 25, 2012

Aneka Cake en Chocolate di Harvest Kelapa Gading


Keponakan saya merayakan ulang tahunnya di rumah keluarga besar kami di Pulomas. Biarpun udah menyajikan beberapa coklat dari Singapore dan Belanda (kebetulan sehari sebelumnya kakak saya datang dari Belanda) ,prasmanan catering plus gubug Dimsum, Bakso, Es Doger berikut Nasi Tumpeng Lengkap-nya keponakan saya tetap menginginkan ada Ice Cream Cake.
Acara berlangsung saat makan siang. So dengan gaya kilat pukul 10-an pagi saya, bersama 2 keponakan dan sopirnya segera melesat ke The Harvest yang terdekat dari Pulomas. Yup, mungkin jarak The Harvest yang di dekat gerbang utama Jln.Perintis Kemerdekaan berjarak kurang dari 2 kilometer dari rumah saya.



 Kondisi The Harvest Kelapa Gading lumayan ramai ketika kami tiba di lokasi. Untungnya sih kami dengan mudah mendapatkan parkir. Pas di depan The Harvest.Beragam kegiatan pengunjung disana, diantaranya : Menikmati cake di meja/kursi yang terletak nyaris di tengah ruangan, mengamati beragam cake di etalase pendingin, memilih snack yang terletak di sebelah kanan pintu masuk, order beragam jenis cake dan coklat serta antri membayar plus menunggu pesanan datang. Sedangkan kami bertiga menuju ke lemari pendingin di sebelah kiri pintu masuk sambil curi-curi pandang ke arah aneka bingkisan cake/cokies/coklat,dll.Store terlihat padat.
Nuansa warna coklat pekat seakan memberi keteduhan begitu pengunjung memasuki The Harvest, apalagi seakan disambut oleh berbagai cemilan yang digemari pecinta coklat dan cake
smile Tapi untuk ukuran sebuah store Harvest di Kelapa Gading, ruangan ini terasa sempit. Hanya bisa diisi 2 meja. Kalau mau menikmati aneka cake dengan makan langsung disana gimana dong?




   Aneka Coklat
Yang pasti beraneka ragam cake dan coklat tersedia disini.
Beberapa cake yang ditawarkan di sini adalah : Red Velvet, Blueberry Cheese Cake,
Vanila Fruit,Cookies & Cream, Oreo Cheese Cake, Triple Chocolate, Strawberry Cheese Cake, Chocolate Tiramisu, Chocolate Truffle, Rainbow Cheese Cake, Opera, Pistachio Dacquois, Tiramisu, Mix Fruit Cheese Cake, Black Forest,Lapis Legit Prune, Lapis Surabaya, Lapis Legit Plain, Cardinal, Chocolate Devil, Chocolate Caramel, Chocolate Emotion, Chocolate Decadence, Chocolate Cheese Cake.



Wuuuiii...saya nggak hafal semua nama kok, cuma disini memang tersedia brosur gambar-gambar cake tersebut...hehehe...
Setelah mempertimbangkan beberapa pilihan dari Ice Cream Cake, akhirnya kami memilih Ice Cream Cake Oreo Ice Cream, seharga RP 280.000 nett. 


   Ice Cream Cake Oreo
Kisaran harga cake adalah : Rp 35.000 ,- (Cup Cake) - Rp 1.620.000 ,- (3D Character Cake 60x40). Kalau harga cake yang potongan masih ada kok yang Rp 20 ribu-an, sedangkan coklat yang ukuran kecil masih bisa ditemukan juga yang harganya dibawah Rp 10.000,0
Selain cake juga beraneka coklat mungil, candy,dan aneka kue. Termasuk ice cream.

PELAYANAN
Kami melihat gelas-gelas dan tempat minuman. Keponakan saya ingin membeli minuman, tetapi kami lihat nggak ada petugas yang berjaga di dekat pembuatan minuman. Setelah saya menanyakan ternyata dijawab bahwa petugas yang membuat minuman belum datang. Loh??? Gimana sih? Kok bisa gitu? Berarti yg beli makanan dan makan ditempat nggak bisa pesan minuman dong?? Aaiiih...
Dari membayar dan dihantarnya pesanan juga agak perlu waktu panjang nih. Atau karena pengunjung banyak dan petugas terbatas. Jadi besok-besok kalau mau dilayani cepat lebih baik pesan lewat telepon dulu deh. Siapa tahu lebih cepat dilayani smile

Saturday, October 23, 2010

Ada Lobi Lobi di Gado Gado BOPLO

Tadi siang (23 Oktober 2010 - Sabtu) dari salon dekat rumah saya ikutan Mbak Yoen, Ibu dan Galuh (seperti biasa yang nyetir Toyota Altis Hitamnya) ke Gado Gado Boplo di Boulevard Kelapa Gading, makan siang karena waktu telah menunjukkan pukul setengah 2 siang.
Kami langsung menuju meja dengan kursi tepat untuk 4 orang. Berhubung ini tempat makan khas dengan Gado Gado-nya maka saya langsung memesan Gado Gado tanpa sayuran yang membuat mbak waitress-nya kebingungan dan menawarkan Lontong Tahu. Ogah, saya khan mau-nya Gado Gado, tapi tanpa sayur. Selalu, dimanapun saya memesan Gado Gado pasti taker order atau tukangnya melongo terlebih dahulu. Kalau ekspresi mereka udah melongo-ngok baru deh saya ngomong,"Pakek lontong, kentang, telor, jagung, tahu, tempe...tanpa sayur!". Terserah deh apa yang ada dibenak mereka, toh saya nggak pesan Mie Ayam tanpa Mie...(kalau ini silakan bingung deh...).
Kali ini Galuh memilih Nasi Goreng Buntut, Mbak Yoen memesan Mie Juhi dan Ibu memesan Gado Gado Lontong "normal". Saya sempat kegirangan melihat standing menu di atas meja yang bergambarkan 'Es Lobi Lobi'. Sudah lama saya mendambakan buah tropis yang mulai terlihat jarang di pasaran - bahkan nyaris sudah tak terlihat lagi. Minggu lalu di sebuah toko manisan di Mall Kelapa Gading saya sempat mengatakan kepada Galuh bahwa saya sangat mendambakan buah berwarna merah ini, namun Galuh aja nggak ngerti buah bernama Lobi Lobi tersebut. Eh, ndilalah kali ini saya menemukan dan langsung memesannya. Slluuurrppp,,,ssyyyyiiiup! Syik...asyik...asyik!
Gado Gado Boplo di Boulevard Kelapa Gading merupakan salah satu cabang yang memiliki function room, dan terdapat mini stage yang digunakan untuk performa live music.
Selesai makan, tanpa basa basi dan tanpa bayar (karena Mbak Yoen yang bayar) saya langsung menuju Altis-nya Galuh yang terparkir di depannya. Memang kami sekedar makan disini karena setelah itu Galuh harus mengambil nomor test di Bapenas.
Jadi karena harus cepat - cepat pula menulis cerita ini, dan andai kalian ingin mengetahui mengenai apa dan bagaimana tempat makan yang satu ini, silakan kunjungi website-nya yang sangat informatif.

Monday, September 6, 2010

Buka Puasa di Bangkok 69

Puasa sih puasa...tahun ini saya nggak puasa selama 11 hari loh! Huaaa...bangga seh?! Itulah kenikmatan bagi seorang wanita...xixixi...
Nah selama bulan Ramadhan ini, walau undangan berbuka puasa tidak seriuh bulan Ramadhan sebelumnya saya tetap sangat dapat menikmati aneka hidangan sahur , berbuka serta lunch pada saat tidak berpuasa.
Okay, kali ini saya cerita sekilas dulu mengenai buka puasa di Bangkok 69, salah satu restaurant di Gading Food City. Waktunya weekend 4 September 2010.Yang ntraktir Mbak Yoen dan keluarga.Hidangannya??? Besok saya lanjutin deh,karena sekarang sya mau out dulu...sabar yaaa,khan lagi bulan puasa.Kesabaran juga diuji loh ;-D
Oke..mulai deh tentang hidangannya :
Kami datang jam 5 kurang beberapa menit, memesan : Gurame Asem Manis, Udang Telor Asin, Kangkung hotplate Telor Puyuh dan ada dagingnya, plus Cumi Saos Mentega. Tambahan untuk cemilan Lumpia.Minumnya Ice Lemon Tea untuk saya, Galuh,Pandu,Mbak Yoen en Mas Tirto. Menjelang beduk Maghrib kami kembali ke resto ini. Iiih,mosoq meja yang kami reserverd ditukar ke orang lain sih?! Langsung deh kita minta free tajilan, Es Cincau Manis Santan.Kemudian kami lahap semuanya. Porsinya lumayan besar, jadi kami gak seberapa 'ngoceh' saat diberitahu kalau Lumpia yang dipesan Galuh nyasar ke meja lain. Ampun dah tuh orang yang nerima Lumpia, dia khan gak pesan Lumpia kenapa diembat juga yak?! ckckck....
Duh, berhubung saya nulisnya sambil ngabuburit ,jadi gak usah saya ulas lebih dalam ya.Yang jelas, dari pesanan tersebut Mbak Yoen membayar tigaratuslimapuluh ribuan.

Saturday, December 5, 2009

Dapur Sunda MOI Kelapa Gading


Hari tiba arisan dollar tanggal 22 Okt. 09. Kali ini di Mall Of Indonesia Kelapa Gading, tepatnya Dapur Sunda. Hhhmmmm,padahal baru beberapa hari sebelumnya saya bilang ke Dian bahwa saya merindukan gurame-nya Dapur Sunda. Sudah lama saya tidak mengunjungi Dapur Sunda, dahulu saat masih kuliah kami sering makan di Dapur Sunda Jln Cipete, awal berdirinya Dapur Sunda – dari masih secuprit sampai sekarang yang sudah diperluas. Pernah sekali ke Dapur Sunda di Pancoran serta ke Dapur Sunda yang di dekat La Piazza Kelapa Gading – sepertinya terakhir kali saat rapat bersama Wawan dan Ratno, seksi Danus-nya FLP.
Bingung juga nemuin letak Dapur Sunda di MOI, lantaran MOI yang luasnya membingungkan. Kami masuk dari Lobby 3, dan janjian untuk dijemput juga di Pintu Lobby 3, tetapi ternyata Dapur Sunda terletak di lantai 1 tepat diatas Lobby 1.
Kali ini saya mau minuman sesuatu yang lain, walau di akhir makan saya tetap memesan es teh tawar, kali ini minuman yang saya pesan adalah Es Kopi Si Iteung alias Iced Coffee Ice with Cocoa. Terdengar di telinga saya para ibu banyak memesan es bandrek dan bajigur...termasuk ibu saya yang memesan bajigur bertabur kelapa muda. Jadi inget di Bandung bulan lalu....
Tak lama pesanan mulai berdatangan ke meja kami. Pas di depan saya Gurame Goreng bertabur Kecap dan bumbu-bumbuan. Sedaaaappp.....Dapur Sunda memang unggul dalam Gurame-nya, karena memang dikembang biakkan secara normal alami, tanpa makanan dengan zat khusus yang dapat membuat para Gurame tersebut besar karena “dipaksakan”. Karena diberi makanan dan dibesarkan secara alami bertahun-tahun inilah yang membuat daging ikan gurame di Dapur Sunda terasa padat dan mantap. Untuk Gurame Goreng/Bakar harganya Rp 55.000 ++/porsi sedangkan Gurame Garang Asam dan Acar Goreng Gurame seharga Rp 65.000 ,-/porsi. Weelleeehhh,padahal dahulu saat saya sering makan di Dapur Sunda harga Gurame-nya masih berkisar Rp 20 ribuan loh....
Ibu Ida (Mertua dari salah satu Direktur Finance salah satu BUMN yang “teman” saya di komunitas penerbangan) dan Ibu Sujud (Yang ini mertua dari menteri dan ketua MPR zaman Presiden Soeharto dahulu) tiba – tiba menginginkan Soup Buntut. Saya ikutan aja mencicipi kuah Soup Buntut tersebut. Segaaarr......
DI Dapur Sunda MOI ini saya baru melihat waiter dan waitress-nya mengenakan sepatu roda untuk mengantarkan pesanan ke tiap meja, bahkan saya lihat salah satu waitress yang main sepatu roda-nya jago banget, meliuk – liuk sambil mendorong troli penuh makanan!!! Waaah...waaahhh...bekas atlet sepatu roda kali ya tuh si Mbak?! Apa untuk menjadi waiter dan waitress disini salah satu syaratnya harus mahir bersepatu roda? Dahulu sih salah satu kerabat ada yang mau melamar jadi waitress di Dapur Sunda Pancoran tetapi gak memenuhi syarat karena tidak diperkenankan memiliki mata minus. Soal sepatu roda sih sepertinya gak ada tuh...hehehe...Btw ibu saya sampai norak gituh ngelihatnya, beliau baru melihat waitress bersepatu roda jago di Bangkok Thailand, jadi langsung norak mau cerita ke kakak saya yang sudah sering keluar masuk restoran di berbagai penjuru dunia. Padahal seh setahu saya kakak saya itu pernah beberapa kali makan di Dapur Sunda MOI.
Yang saya belum lihat di Dapur Sunda MOI ini adalah makan gaya lesehan khas Sunda. Barangkali ada, tetapi saya tidak melihatnya di MOI karena ada beberapa bagian area restoran. Kalau di Cipete, Pancoran dan Kelapa Gading dekat La Piazza khan selalu ditanyakan,”Meja atau lesehan?” jika kita baru datang dan mencari tempat untuk makan....