Showing posts with label OpenRice. Show all posts
Showing posts with label OpenRice. Show all posts

Tuesday, December 1, 2015

Openrice Gathering : Kitchenette Puri Indah Jakarta Barat


Openrice mengadakan kembali gathering untuk foodblogger, dan 21 November 2015 gathering tersebut bekerjasama dan diselenggarakan di Kitchenette Mal Puri Indah. Jauh dari rumah saya di Jakarta Timur, tetapi belasan tahun yang lalu saya seringkali nge-date dengan teman dekat yang penerbang dan lagi barang dagangan saya – apartment St.Moritz terletak di area ini sehingga bukan hal yang asing-lah untuk jalan-jalan di Puri Indah. Terakhir ke Mal Puri Indah sudah hampir 2 tahun lalu dalam tugas dari tempat bekerja. Jarang-jarang khan ke Puri Indah, makanya begitu ada event gathering disini saya memutuskan untuk datang – apalagi resto-nya adalah Kitchenette dari Ismaya Group, yang kondang di jagad kuliner Indonesia (khususnya di kota metropolitan).
Tiba di lokasi waiter langsung menawarkan saya minuman. Saya duduk di meja ke-2 masih berdua dengan Mas Faizin yang ternyata rumahnya di Matraman Jakarta Timur (Deketan kita...). Openricer/Foodblogger dipersilakan memili 4 minuman yang disediakan, yakni : Lemon & Mint, Lychee Elixirs, Lychee Sensation Smoothies dan Grandpa Luigi’s Ice Coffee. Walaupun ketika kanak-kanak di rumah sering tersedia buah lychee, tetapi saya bukanlah penggemar lychee karena menurut saya buah ini terlalu manis. Siang itu-pun saya memesan : Grandpa Luigi’s Ice Coffee yang dari nama-nya aja sudah terdengar lucuk!

Saya siap menikmati "Grandpa Luigi's Iced Coffee"

Cooking Demo and Crepes Decoration Competition
Setelah acara dibuka oleh pihak Openrice dan Nyonya rumah, kami dipersilakan menyaksikan (Lebih tepatnya meliput) pembuatan crepes yang juga menjadi menu unggulan resto ini – namanya juga khan : Kitchenette Restaurant – Creperie. Open kitchen terletak di samping meja kami, dan Chef men-demo-kan 2 menu crepes, salah satu-nya yang paling saya perhatikan adalah : Marie-Lou Crepe. Hayah, kenapa jadi inget nama pacarnya Superman sih?!

Konsep "open kitchen" - Bersih pastinya :)

Setelah demo oleh chef selesai, Openricers/Foodbloggers ditugaskan memotret dan posting crepe tersebut ke Instagram kemudian 5 peserta tercepat posting dipersilakan untuk mengikuti Crepes Decoration Competition. Saya menjadi salah satu dari 5 peserta tersebut.

5 Peserta siap nge-decor crepes (Foto : Openrice)
Crepe bikininan saya siap disantap, tapi akhirnya saya bawa pulang sih dan dimakan di rumah :)
Lantas hasil dari kompetisi ini bagaimana? Yeaaay, saya menjadi Juara 2 dan mendapatkan hadiah voucher makan di Kitchenette! Hihihi, ngedekor-nya membayangkan wajah My Lovely, bibirnya menggunakan buah kiwi – mengingatkan My Lovely di negeri Kiwi...hiihihihi...

Saat penyerahan hadiah bersama pihak Kitchenette

Foto, Foto and Eat
Berbagai menu disajikan kepada Foodblogers. Tetapi teteeeup ya,Bo’, yang namanya foodblogger tuh pantang makan sebelum makanannya di foto. Makanan di foto dari berbagai sudut, sedangkan makanannya diicip-icip manis gitu. Makanan yang disajikan banyak, "nggak umum" dan mengenyangkan! Intip nih ....

Appetizers

SPAM fries turkey with sriracha mayo

“Nacho style” crispy patato chips with chilli con carne & jalapenos

Fresh kale salad with goat cheese, red beans, corn, cucumber & french vinaigrette dressing


Main Course
Kitchenette fish & chips with spicy coleslaw & lemon dill tartar sauce


Spaghetti with giant sicilian beef meatballs, parmesan & wafu tomato sauce


Indian red curry cod with eggplant, carrot,red rice & homemade yogurt sauce


Antoine-ego galettes with chicken ham, mozzarella cheese, mushroom caviar & truffle oil


Southern boneless friend chicken with crushed patatoes, sauteed spinach,spicy mayo & gravy


 Dessets
Carrot Cake with salted caramel sauce

Nutella Mousse Cake

Marie-Lou Crepe 

Sebelum pulang, mari kita foto bersamaaaa....... :))
Foto : Openrice

Wednesday, December 15, 2010

Open Rice Indonesia

Awalnya saya mengetahui mengenai website OpenRice Indonesia dari koran Seputar Indonesia. Menawarkan aneka jenis restaurant dari berbagai cita rasa, baik makanan maupun minuman. Dari makanan besar hingga cemilan. Dari restaurant Eropa ala aristokrat hingga warung khas pedesaan Indonesia (namun dengan penyajian yang disesuaikan dengan masyarakat metropolitan).

Yang paling mengasyikkan dari OpenRice Indonesia adalah semua masyarakat boleh mengirimkan pengalaman mereka ketika berkunjung dan mencoba aneka hidangan kuliner yang ada di restaurants yang mereka pernah kunjungi, bahkan saat ini OpenRice Indonesia juga membagi - bagikan tiket menonton gratis di cinema...hhuuuiii, ngerti aja dah apa yang daku suka * hus, maksudnya yang disuka kebanyakan masyarakat metropolitan - bukan daku aja kaaaleee..Kelewat narsis banget daku yak?! ;-p

Tambahan saran untuk OpenRice Indonesia nih, yaitu : tolong dong beri informasi di setiap restaurant yang di-reviews atau ditampilkan, mana-mana saja restaurant yang memiliki sertifikat halal dari MUI. At least kalau nggak ada sertifikat MUI bisa kasih informasi manakah restaurant yang tidak menggunakan bahan dari hewan babi (semua unsur babi ya, termasuk minyaknya...NO...NO...NO...). Yang membuat saya sering teriris hatinya (duh lebay) es krim import nan yummy itu ternyata ada yang gelatin (whatever dah!) dari hewan yang satu ini. Diharapkan lagi OpenRice Indonesia juga memberi informasi minuman mana saja yang tidak mengandung alkohol.

Cerita soal makanan lezat, minuman enak, tempat nongkrong yang asyik dan menjual aneka makanan dan minuman??? Bebas bercerita tentang apapun mengenai restaurant di sekelilingmu - tapi sementara ini masih di wilayah seputaran Jabodetabek dan Bandung. Menikmati makanan seorang diri atau bersama - sama orang beberapa kelurahan...ayo deh silakan kamu ceritakan di OpenRice Indonesia.

Mau cari info mengenai apapun tentang F & B juga bisa dilakukan di OpenRice Indonesia. Sesuai namanya OpenRice Indonesia bersifat open bagi semua orang. Lebih seru lagi nih andai OpenRice Indonesia mengadakan aneka kompetisi dan quiz berhadiah secara periodik!

Tapi sepertinya sudah mulai kok, saat ini kita semua bisa dapat discount, 3x cerita alias mengirimkan 3 reviews mendapatkan 1 tiket nonton di cinema kesayangan, bahkan bisa dapat Blackberry gratis! Waaaddduuuhhh...jangan pada ngirim deh, supaya daku aja yang bisa dapetin Blackberry gratisannya,,,;-p


Saturday, December 5, 2009

Dapur Sunda MOI Kelapa Gading


Hari tiba arisan dollar tanggal 22 Okt. 09. Kali ini di Mall Of Indonesia Kelapa Gading, tepatnya Dapur Sunda. Hhhmmmm,padahal baru beberapa hari sebelumnya saya bilang ke Dian bahwa saya merindukan gurame-nya Dapur Sunda. Sudah lama saya tidak mengunjungi Dapur Sunda, dahulu saat masih kuliah kami sering makan di Dapur Sunda Jln Cipete, awal berdirinya Dapur Sunda – dari masih secuprit sampai sekarang yang sudah diperluas. Pernah sekali ke Dapur Sunda di Pancoran serta ke Dapur Sunda yang di dekat La Piazza Kelapa Gading – sepertinya terakhir kali saat rapat bersama Wawan dan Ratno, seksi Danus-nya FLP.
Bingung juga nemuin letak Dapur Sunda di MOI, lantaran MOI yang luasnya membingungkan. Kami masuk dari Lobby 3, dan janjian untuk dijemput juga di Pintu Lobby 3, tetapi ternyata Dapur Sunda terletak di lantai 1 tepat diatas Lobby 1.
Kali ini saya mau minuman sesuatu yang lain, walau di akhir makan saya tetap memesan es teh tawar, kali ini minuman yang saya pesan adalah Es Kopi Si Iteung alias Iced Coffee Ice with Cocoa. Terdengar di telinga saya para ibu banyak memesan es bandrek dan bajigur...termasuk ibu saya yang memesan bajigur bertabur kelapa muda. Jadi inget di Bandung bulan lalu....
Tak lama pesanan mulai berdatangan ke meja kami. Pas di depan saya Gurame Goreng bertabur Kecap dan bumbu-bumbuan. Sedaaaappp.....Dapur Sunda memang unggul dalam Gurame-nya, karena memang dikembang biakkan secara normal alami, tanpa makanan dengan zat khusus yang dapat membuat para Gurame tersebut besar karena “dipaksakan”. Karena diberi makanan dan dibesarkan secara alami bertahun-tahun inilah yang membuat daging ikan gurame di Dapur Sunda terasa padat dan mantap. Untuk Gurame Goreng/Bakar harganya Rp 55.000 ++/porsi sedangkan Gurame Garang Asam dan Acar Goreng Gurame seharga Rp 65.000 ,-/porsi. Weelleeehhh,padahal dahulu saat saya sering makan di Dapur Sunda harga Gurame-nya masih berkisar Rp 20 ribuan loh....
Ibu Ida (Mertua dari salah satu Direktur Finance salah satu BUMN yang “teman” saya di komunitas penerbangan) dan Ibu Sujud (Yang ini mertua dari menteri dan ketua MPR zaman Presiden Soeharto dahulu) tiba – tiba menginginkan Soup Buntut. Saya ikutan aja mencicipi kuah Soup Buntut tersebut. Segaaarr......
DI Dapur Sunda MOI ini saya baru melihat waiter dan waitress-nya mengenakan sepatu roda untuk mengantarkan pesanan ke tiap meja, bahkan saya lihat salah satu waitress yang main sepatu roda-nya jago banget, meliuk – liuk sambil mendorong troli penuh makanan!!! Waaah...waaahhh...bekas atlet sepatu roda kali ya tuh si Mbak?! Apa untuk menjadi waiter dan waitress disini salah satu syaratnya harus mahir bersepatu roda? Dahulu sih salah satu kerabat ada yang mau melamar jadi waitress di Dapur Sunda Pancoran tetapi gak memenuhi syarat karena tidak diperkenankan memiliki mata minus. Soal sepatu roda sih sepertinya gak ada tuh...hehehe...Btw ibu saya sampai norak gituh ngelihatnya, beliau baru melihat waitress bersepatu roda jago di Bangkok Thailand, jadi langsung norak mau cerita ke kakak saya yang sudah sering keluar masuk restoran di berbagai penjuru dunia. Padahal seh setahu saya kakak saya itu pernah beberapa kali makan di Dapur Sunda MOI.
Yang saya belum lihat di Dapur Sunda MOI ini adalah makan gaya lesehan khas Sunda. Barangkali ada, tetapi saya tidak melihatnya di MOI karena ada beberapa bagian area restoran. Kalau di Cipete, Pancoran dan Kelapa Gading dekat La Piazza khan selalu ditanyakan,”Meja atau lesehan?” jika kita baru datang dan mencari tempat untuk makan....

Wednesday, November 11, 2009

KosiCozy Karebosi Food Station , Makassar


Sejak hari Sabtu saya sudah melihat billboard KosiCozy Food Station di Jalan A.Yani Makassar. Jika kita melintas di jalan depannya tak tampak bangunan pertokoan/mall. Hanya tampak lapangan Karebosi yang dikelilingi oleh seng pembatas jalan – tanda masih ada pembangunan pada bangunan tersebut. Mr Ardian Yunianto bilang menurut informasi dibawah lapangan tersebut ada mall-nya.Btw disekitar sini Mbak Rita dilahirkan,kata Mbak Rita,beliau lahir disekitar Karebosi ;-D
Penasaran juga nih, mumpung berada di Makassar dan sekalian ke Lion Air Office (untuk mengurus tiket ke Jakarta) yang terletak diseberangnya saya langsung meluncur ke mall bawah tanah – sambil menanti listrik Lion Air Office menyala. Masuk-lah saya dari salah satu pintu Karabosi Link, The Business Hub of Makassar. Langsung menuju KosiCozy Food Station. Begitu masuk disisi kiri tampak beberapa banner dan meja kasir ala resepsionist. Ternyata system yang digunakan oleh KosiCozy Food Station adalah beli makanan di setiap counter dengan menggunakan kartu isi ulang. KCFC merupakan tempat makan (jenis food court) perrtama di Makassar yang pembayarannya menggunakan prepaid card. Konsep seperti ini sudah kerap kali ada di Jakarta, seperti di Senayan City atau di beberapa mall di Kelapa Gading. Bedanya di KCFC konsumen wajib memberikan jaminan uang kartu ke kasir sebesar @ Rp 15.000 ,-. Buat saya sih agak memberatkan karena saya nggak berdomisili di Makassar dan koleksi pernak-pernik dari tempat yang pernah saya kunjungi. Pernak-perniknya termasuk kartu tersebut. Kenapa nggak dibuat persyaratan bebas uang kartu untuk pembelian minimal Rp 50.000,-??? Dan dana yang tersimpan di kartu berlaku selama 3 bulan, berarti sebelum Februari 2010 saya harus balik ke Makassar….hehehe…untuk ngabisin dana pada kartu.
Ketika saya kesana waktu menunjukkan pukul 2 siang. Tidak terlalu ramai. Counter yang terdapat di KCFC antara lain : Singapore Taste, Indonesia & Seafood, Chinese food, makanan Peranakan, Malaysia & Thai Food, Juice & Drink, serta diantara itu semua terdapat TEXAS Fried Chicken yang sepertinya merupakan satu-satunya stand yang dapat menggunakan uang cash. Saya-pun membeli Ice Lemon Tea dengan Rp 7000 ,- pakai kartu bayar dan Rp 1500,- cash. Dicampur sambil menghabiskan dana di kartu yang sudah terbeli.
Counter makanan tersebut tidak menjual minuman, selain Texas. Counter ‘Juice & Drink’ menyediakan khusus beverage, serta ada pula counter dessert di pojokan. Untuk makanan kali ini saya mencoba dari counter Singapore, Prawn Noodle (tanpa Kang Kung). Sayang banget, counter ini tidak menyediakan Laksa Prawn Singapore. Terus terang, mereka mengolah masakannya “kurang berani” terhadap bumbu, padahal aneka bumbu telah mereka ‘cemplungkan’ ke dalam masakan.

Begitu makanan habis, saya melenggang ke Texas dan membeli Ice Lemon Tea yang saya katakan sebelumnya. Tak lama karena saya harus mengecek kantor Lion Air yang tadi mati listriknya….
*Foto koleksi Anna R.Nawaning S