Showing posts with label Masakan Indonesia. Show all posts
Showing posts with label Masakan Indonesia. Show all posts

Tuesday, March 15, 2016

Resto Padang Peranakan : Cikang, The Untold Story of Padang


Cikang Restaurant, sekilas saya pernah mendengar nama itu. Nama yang terdengar etnik kalau menurut saya mah. Jadi saya menduga bahwa tempat makan ini menyajikan masakan dari daerah tertentu. Minggu, 6 Maret 2016 saya mendapat kesempatan untuk mengenal restaurant yang berlokasi di kawasan Menteng. Di dekat RB Bunda, dimana kedua orang keponakan saya dilahirkan di rumah sakit ini. 3 tahun lalu saya juga sempat mondar mandir ke unit infertilitas-nya untuk “study khusus”, yang ternyata bagian dari rumah sakit ini berada tepat diseberang Cikang Resto.

Dari luar resto tampak modern minimalis tetapi tetap ada unsur Sumatera Barat
Informasi lebih lanjut bahwa Cikang Resto merupakan tempat makan yang menyajikan masakan dari daerah Sumatera Barat, dengan istilah lebih spesifik lagi adalah masakan Padang Peranakan. Cerita dan legenda Padang Peranakan berawal sejak zaman kolonial Belanda dan kota tua China yang berada di salah 1 suburb di Padang Sumatera Barat bernama Pondok. Dimana disana terdapat banyak kedai kopi yang seringkali dikunjungi oleh orang-orang China,Arab dan India selain orang pribumi.  Menu yang tersedia di Cikang merupakan menu yang biasa disajikan di aneka kedai kopi (Kopitiam) di kawasan Pondok Sumatera Barat. Kata Cikang berasal dari salah satu pemilik kedai kopi yang ada di kawasan tersebut, Lee Chie Kwang.
Mengusung tagline “The Untold Story of Padang” owner Cikang, yakni sepasang suami istri bernama dr.Ivan Sini (Ternyata beliau dokter kandungan spesialis bayi tabung) bersama istrinya memiliki keinginan membuka cafe saat kembali ke Indonesia. Sebelumnya mereka tinggal di Australia selama 10 tahun, sehingga akhirnya mereka membuka usaha kuliner yang bukan sekedar cafe yang menyajikan kopi. Siang dipandu oleh Mas Arie Parikesit, Founder Kelana Rasa mereka bercerita tentang seluk beluk hingga Cikang Resto beroperasi. Berbagai kisah yang unik dipaparkan kepada kami, para pecinta kuliner, media, blogger,vlogger yang sangat antusias mengetahui cerita dan sejarah Cikang. Beneran deh, menurut saya pribadi tagline “Cikang : The Untold Story of Padang”-nya sangat mengena! Beruntung siang itu kami mendapatkan cerita lain tentang rumah makan Padang.

Kopi Cikang dan Snack Singkong dihidangkan sambil menanti tamu yang lainnya. Kopi Cikang biji kopinya berasal dari Solok Sumatera Barat. Rasanya gurih sedap, tidak pahit, saya hanya menambahkan 1 sachet brown sugar. Cangkir yang digunakan untuk kopi juga memiliki cerita tersendiri.
Saya peserta yang pertama kali datang. Mas Arie telah terlihat duduk di salah satu sudut space acara diselenggarakan. Ketika saya menanyakan sistem sajian makanannya, Mas Arie mengatakan bahwa menu Ala Carte  adalah sistem penyajian yang ditawarkan oleh Cikang. Saya manggut-manggut, terkibaslah bayangan pelayan rumah makan Padang yang membawakan piring-piring tersusun berisikan lauk pauk. Ketika saya masih kecil beginilah wajah rumah makan Padang hingga membuat saya terkagum-kagum melihat para pelayan itu membawa piring-piring tersusun sangat tinggi. Bisa sampai belasan piring tersusun di satu tangan mereka, laksana pemain akrobat.
Setelah pemilik Cikang Resto menceritakan latar dan sejarah seluk beluk berdirinya resto, plus cerita tentang sejarah menu yang ada – Mas Arie memanggil seorang Chef yang memang telah siap melakukan demo memasak. Menu yang dimasak siang itu adalah Mie Alang Lawe.

Mie Alang Lawe
Kami dibagikan resep masakan tersebut, siap mempraktekkannya di rumah di waktu senggang. Nambah pinter deh nih, makanya jangan Cuma pinter masak mie instan ;p Kami yang hadir di sana langsung mencicipi menu tersebut pada bowl kecil yang disajikan oleh petugas rumah makan. Penampakan Mie Alang Lawe seperti Mie Aceh, tetapi rasa berbeda kok. Bahan yang terdapat dan masih terlihat di Mie Alang Lawe adalah : Mie kuning (pastinya), Ceisin, Daun Bawang, daging has yang sudah dipotong dengan ukuran 2x1 cm serta irisan wortel kecil tipis. Sebenarnya saya lebih menyukai apabila memasaknya tanpa menggunakan bumbu penyedap (MSG) dan kaldu sapi kemasan yang juga tertulis di resep, karena saya yakin dengan hanya memberikan bumbu alami yang terdiri dari cabe giling,bawang putih dan bawang merah,garam,merica,gula,minyak goreng dan telur makanan ini sudah kuat rasa gurihnya. Tapi ini masalah selera ya, jika kalian suka dengan rasa umami diantara kelezatan makanan maka silakan tambahkan bumbu penguat rasa tersebut. 

Gulai Paku/Pakis
Menu berikutnya yang dihidangkan kepada kami adalah : Gulai Paku. Iya, daun paku atau daun pakis yang dulu dipelihara Ibu saya di beberapa pot ketika saya masih SD. Ketika itu Ibu pernah mengatakan bahwa daun pakis oleh beberapa masyarakat enak untuk di masak menjadi lauk sayur. Ternyata baru 20 tahunan kemudian saya membuktikan dan makan langsung daun pakis ini, dan saya doyan tuh daun pakis yang di Cikang dimasak dengan menggunakan kuah kari. Macam makan lontong sayur dengan sayuran dari daun pakis.
Lamang Tapai
Sebagai makanan penutup (dessert) kami dihidangkan Lamang Tapai yang merupakan kegemaran saya sejak dulu. Sekarang jarang,atau bahkan sudah tidak ada rumah makan yang menyediakan makanan penutup ini. Paling-paling biasanya di tempat lain tape ketan dijadikan minuman “Es Tape”.
Walaupun bukan berasal dari Sumatera Barat, namun almarhum Ayah saya menggemari masakan Padang. Jenis masakan Padang memang sangat beragam, lihat saja rumah makan Padang sejak dulu, tetapi ternyata keberagaman jenis masakan Padang lebih banyak lagi. Ternyata-nya lagi saya belum mengenal cerita atau sejarah dari masing-masing masakan/makanan tersebut. Misalkan Rendang yang umumnya masyarakat awam hanya mengenal Rendang Daging Sapi , padahal berbagai jenis rendang terdapat di bumi Minang – bahkan mencapai 30 jenis rendang, ada rendang ayam/telor,dll. Iya tuh, Rendang Telor pernah hitz 2 tahun lalu di online shop,tapi kenapa sekarang jarang kelihatan lagi ya?
Nah di Cikang kita bisa menemukan cerita lain tentang kuliner Padang :)
Yang parah sih tentang pengetahuan saya terhadap Sate Padang. Maklum, selama ini saya kalau membeli sate tersebut hanya menyebutkan sate Padang tanpa spesifik menyebutkan asal daerah dan ciri khas bumbu lainnya. Siang itu akhirnya saya mendapat wawasan baru tentang Sate Padang, njawab pertanyaan Mas Arie yang jawabannya dapat bocoran dari Mbak Ika...hehehe....*Thanks,Mbak atas bantuannya. Thanks,Mas Arie untuk voucher Rp 200.000 makan lagi di Cikang Resto. Semoga minggu depan bersama teman bisa datang dan menikmati Sate Padang ala Cikang yang ada cakwe-nya. Selain itu saya juga akan melahap Soto Padang Simpang Kinol. Jadi penasaran, jangan-jangan Soto Padang juga berbeda-beda setiap daerah di Sumatera Barat. Kalau mau makan mixed rice alias nasi dengan lauk pauk bisa memesan : Nasi Uci (Ayam Bakar) dan Nasi Angku (Rendang Beef)

Yaa,pastinya saya akan kembali ke Cikang Resto untuk menikmati sekaligus menambah cerita tentang sejarah makanan Padang yang ada di sana. Ternyata sangat seru menambah wawasan dan pengetahuan tentang kuliner – nggak sekedar memanjakan lidah dan mengenyangkan perut loh!
Harga Makanan per-6 Maret 2016 : 
(Maaf, saya tidak mengecheck soal tax. Jadi ini harga di daftar menu ya :D)
Mie Alang Lawe  -  55K
Gulai Paku  - 30K
Soto Padang Simpang Kinol -  45K
Lamang Tapai  - 25K
Nasi Uci dan Nasi Angku  – 90K

Alamat Cikang Coffee & Resto
Graha Anam, Ground Floore
Jln.Teuku Cik Ditiro 11
Menteng - Jakarta Pusat
Telp. 021-3906110

Friday, September 11, 2015

Berwisata Boga Nusantara di Signatures Kempinski Hotel : Java

Hotel Indonesia, bukanlah hotel yang asing di keluarga saya, karena sejak saya bayi ayah seringkali mengajak saya ke sana. Bahkan saya bayi jika berfoto di studio foto akan di pilihkan wallpaper bergambar bunderan HI dengan gedung HI-nya yang khas menjadi latar foto. Seringkali saya menghadiri kondangan di Bali Ballroom, mengikuti lomba modelling, hadir dalam berbagai acara di hotel bersejarah yang terletak di jantung ibukota Republik Indonesia tercinta.


Hotel yang kini management-nya dipegang oleh Kempinski ini memiliki event khusus di restaurant utama-nya, Signatures Restaurant. Top of Mind saya akan menyebutkan “Bubur Ayam HI” jika ada yang menanyakan mengenai persepsi mengenai Hotel Indonesia. Yap, Bubur Ayam HI merupakan bubur ayam yang melegenda. Seingat saya, saya mencoba pertama kali saat duduk di bangku SMP. Memperingati 70 tahun kemerdekaan Indonesia, Signature Restaurant menyajikan menu khusus, dengan tajuk “5 Islands in 5 Weeks” . 5 Pulau dalam 5 Minggu, walaupun dalam kenyataannya tersaji masakan dari 7 pulau, yakni : Sumatera, Jawa, Bali (+ Lombok), Kalimantan dan Sulawesi (+ Maluku).
Wisata Boga Nusantara berlangsung di 3 Pulau. 2 kunjungan diajak oleh teman, 1 kunjungan saya mendaftar dan mengajak keponakan untuk menikmati kelezatan masakan dari pulau Sulawesi dan Maluku.


5 Islands in 5 Weeks : Java
Saya berkunjung ke Signatures Restaurant Hotel Kempinski tepat perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-70, 17 Agustus 2015. Kesannya seakan makan siang di temani oleh Sang Proklamator. Bukan ke-ge er-an, karena memang di tempat makan bersejarah ini kita terpaku oleh suasana Indonesia modern namun tetap berciri khas Indonesia yang tidak meningkalkan sejarahnya. Foto besar di dinding restaurant bergambarkan tokoh-tokoh berpengaruh dalam sejarah dunia, yakni Proklamator RI Bapak Soekarno, eks Presiden USA  Mr.John F.Kennedy dan artis legendaris Miss Marilyn Monroe. Bagi saya pribadi adalah kebanggaan khusus karena mereka bertiga memiliki zodiac yang sama dengan saya, Gemini!

Berbagai foto bersejarah terpampang di dinding Signatures
Saya datang sudah jam 13-an, dan terlebih dahulu pandangan mata menyusuri ruangan dan bangunan yang ada. Sudah sangat berbeda dengan saat saya makan di restaurant ini tentunya.Sedangkan beberapa bagian bangunan hotel tetap dipertahankan bentuknya seperti dahulu. Terakhir saya makan di Hotel Kempinski tahun lalu, itu-pun di ballroom-nya. Barangkali catering-nya berasal dari kitchen yang sama tetapi dalah rangka ‘5 Island in 5 Weeks’ ini Signatures mengundang chef istimewa untuk menyuguhkan masakan-masakan khas daerah Indonesia.
Berhubung saya datang waktu telah menunjukkan hampir pukul 2 dan kondisi ramai, maka banyak makanan yang tersaji sudah tinggal seperempatnya. Selain itu saya juga sudah bertekad untuk melahap “Bubur Ayam HI Legendaris” terlebih dahulu sebelum menyantap hidangan lainnya. Belasan tahun nggak makan bubur ayam legendaris ini euy! Boleh dikatakan bubur ayam disini merupakan “signature” dari Hotel Indonesia, hingga sekarang menjadi nama Hotel Kempinski. Yang jelas bubur ayam disini kebersihannya sangat terjaga dibanding di tempat lain. So jangan pernah sok ngebandingin bubur ayam disini dengan bubur ayam kampung lainnya ya. Disini awal bubur ayam khas Indonesia masuk ke hotel berbintang. Kalau saya amati, salah satu ke-khasan bubur ayam HI adalah terdapat abon sapi sebagai topping-nya. Nah, yang saya ingat dahulu kakak sepupu yang mengasuh saya dan juga ibu saya jika memberikan saya bubur ayam selalu menaburkan abon sapi sebagai topping utama. Barangkali ide ini berasal dari bubur ayam HI. Barangkali loh ya, kalau mau konfirmasi silakan tanyakan ke Bapak Bondan Winarno deh yang petualangan kuliner-nya dari hotel berbintang 5 sampai pelosok desa...hehehe...

Proporsi menu yang disajikan dalam event kali ini adalah 40% menu pulau yang menjadi thema utama perminggunya dan 60% menu variasi dari daerah Indonesia lainnya, western maupun Japanese Food. Boleh dinyatakan bahwa menu di Signatures Restaurant Kempinski Hotel merupakan menu paling variatif dan lengkap penyajiannya di hotel berbintang. Oleh karenanya saya tetap menyantap menu diluar thema event, diantaranya makanan yang terdapat di Bar Seafood yang terlihat fresh, dan begitu di makan juga terasa fresh dengan irisan lemon serta di letakkan diatas tumpukan es batu. Yummy....Mak nyuus beneran, walaupun sebenarnya bumbu kepitingnya “plain”.
Berhubung pulau Jawa adalah pulau yang saya diami dan penduduk atau suku Jawa merupakan salah satu suku terbesar di dunia, maka soal makanannya juga sudah tidak asing bagi kita. Menu yang tersedia pada saat pekan Jawa “5 Islands in 5 Weeks’ diantaranya adalah : Ikan Acar Kuning (Fish Yellow Pickled Sauce), Orek Tempe (Stir Fried Soybean Cake with Brown Sugar & Tamarind), Sambal Goreng Ati (Patato and Beef Liver Tossed with Chili Sambal), Soto Ayam Madura (Chicken Soup in Turmeric Broth with Vegetables), Gulai Nangka (Jack fruit Curry), Semur Daging (Indonesian Beef Stew), Opor Ayam (Braised Chicken with Coconut Milk), dan berbagai menu lainnya – seperti Nasi Goreng Gila yang di keterangannya benar-benar diterjemahkan menjadi ‘Crazy Fried Rice’....hahaha.Entahlah kenapa Nasi Goreng Gila ini benar-benar di terjemahkan secara 'telak', sedangkan yang lainnya dijelaskan ‘mini resep’-nya. Sambal Goreng Ati tidak diterjemahkan menjadi Fried Liver Chilli!

~ Bersambung ~

Monday, August 20, 2012

Heaven at Atlet Century Park Hotel

Sejak awal Ramadhan 1433 H saya sudah banyak mendapat undangan buka puasa bersama, bahkan dalam sehari bisa di beberapa tempat. Padahal saya sedang ingin menikmati me time sambil berbuka puasa,saya pikir terasa lebih khusyuk menjalani ibadah tersebut. Buka puasa di mall?? Jelas nggak banget . Di rumah?? Biasa banget. Hotel?? Tepat! Ini pilihan yang asyik banget, apalagi pas yukmakan.com dan Hotel Atlet Century Park mengadakan 'Ramadhan Food Review Competition'.

Kesempatan berbuka puasa di Hotel Atlet Century Park baru bisa pada 2 hari terakhir puasa, kebetulan saya ada keperluan di fX tetangga hotel ini. Voucher dari yukmakan.com telah saya persiapkan. Lumayan loh, dengan voucher tersebut kita bisa mendapatkan discount 15 % di Senayan Cafe dan 25 % di Sweet Corner & Terace Cafe. Ketika berangkat niatnya mau sekedar ngemil dan ngopi di Sweet Corner & Terace Cafe-nya aja sih, karena biasanya saat kita berbuka puasa (Maghrib) kita lebih terasa cepat kenyangnya. Beneran nih cuma ngemil dan ngopi???! 

Ramadham Kareem

Meja Ta'jil Prasmanan
 
Menyambut Ramadhan Hotel Century Park mengadakan "Ramadhan Kareem", salah satu programnya adalah : Ramadhan F & B Promotion di Senayan Cafe dan Sweet Corner Coffee and Pastry. Kalau pengunjung mau menikmati Ta'jil disediakan secara prasmanan dengan harga Rp 85.000 ,- ++ (including coffee or tea).
Yang mau sahur bisa menikmati buffert @ Rp 120.000 ++/ orang dan Dinner (Buka puasa)  Buffet @ Rp 180.000 ++/orang di Senayan Cafe.
Seru-nya nih, ternyata setiap pembayaran minimal Rp 500.000 ++ pengunjung akan memiliki kesempatan untuk memenangkan tiket Umrah!!! Waaah, seeruuuu...sayangnya saya baru ngertinya saat akhir Ramadhan. Mudah-mudahan Ramadhan tahun depan F & B Hotel Atlet Century Park mengadakan games atau hadiah langsung yang menarik lagi. Keren banget ya, berbuka puasa di hotel bisa dapat kesempatan tiket ibadah menuju surga :)
Di depan Senayan Cafe dan Sweet Corner Coffee & Pastry terdapat bedug yang besar. Saya pikir sekedar pajangan...eh ternyata saat waktu menunjukkan pukul 17.57 bedug tersebut dipukul oleh petugas hotel, tanda Maghrib alias waktu berbuka puasa telah tiba :)


Sweet Corner Coffee & Pastry

Memasuki lobby hotel telah terlihat dan terdengar live music Gambus. Tepat dugaan saya bahwa live music tersebut berasal dari Terace Cafe. Dari pintu utama saya langsung menuju sisi kiri lobby, dan duduk di salah satu seat Sweet Corn Coffee & Pastry. Yang dimaksud Terace Cafe ternyata adalah bagian dari Sweet Corner Coffee and Pastry yang berada di luar ruangan dan diperuntukkan sebagai smoking area. Bedug Maghrib masih sekitar setengah jam lagi, waiter yang ada di sana menjelaskan aneka makanan yang ada di menu. Hihihi, niat sekedar ngemil dan ngopi-nya nggak kesampai'an! Ketika saya membuka menu list Senayan Cafe terbaca jelas list Food and Beverage yang menggoda mata dan lidah tentu-nya :D Loh kok menu Senayan Cafe?
Yup, list menu Senayan Cafe yang saya buka karena pengunjung boleh memesan menu utama jika ingin makan dari menu utama tanpa harus ke Senayan Cafe. Makanannya tentu saja diantarkan ke tempat kita duduk di Sweet Corner Coffee & Pastry. Hal ini tentu-nya mempermudah saya untuk mengetahui aneka minuman dan cemilan yang ada disini, karena untuk memesan aneka cemilan di Sweet Corner Coffee and Pastry kita bisa langsung melihat di etalase kaca dan menunjuk cemilan yang kita inginkan.


Okay, yuk kita review cemilan yang saya lihat di Sweet Corner Coffee & Pastry!
Sore itu terdapat :
  • Martabak Mini                                        @ Rp 24.000 nett
  • Chiken Boxing                                         @ Rp 24.000 nett
  • Abon Bread                                              @ Rp 24.000 nett
  • Black Forest                                            @ Rp 30.000 nett
  • Mocha Cake                                            @ Rp 30.000 nett
  • Red Velvet                                                @ Rp 30.000 nett
  • Fruit Tarlet Small                                    @ Rp 20.000 nett
  • Pudding Caramel Bakar                          @ Rp 27.000 nett
  • Mix Salad                                                 @ Rp 25.000 nett
Harga tersebut perpotong ya (Kecuali Martabak Mini dan Chiken Boxing yang 2 potong), so jangan ngebayangin dengan uang Rp 30.000 kamu bisa mendapatkan Black Forest dengan diameter 20 sentimeter...hehehe.
Selain itu, sehubungan dengan Ramadhan cafe ini juga menyediakan Sweet Arabica Dates alias Kurma dari berbagai jenis dan harga.

Itu beberapa cemilan yang tersedia. Sedangkan minumannya? Minuman spesial Ramadhan yang ditawarkan adalah :
  • Power Smoothies (Blended of fresh milk, youghurt, banana and strawberry fruit,mixed with honey)
  • Herbal Coffee (Espresso coffee mixed with ginger water,chai syrup and froth milk)
  • Jelly Coffee (Blended of espresso coffee and ice cream with fresh milk mixed with caramel syrup with jelly)
  • Dates Smooties (Blended of kurma fruit with fresh milk and simple syrup)
Untuk Coffee-nya yang juga tertera di list menu Senayan Cafe :
Fresh Coffee,Espresso single/double,Cappucino,Coffee Latte,Coffee Viena,Flat White,Caramel Macchiato,Macchiato Double/Single,Picollo Latte,Ginger Latte,Herbal Coffee,Hot Coffee Flavour,Mocha Latte,Freshly Brewed Pot of Coffee .
Harga berkisar antara Rp 28.100 ++ sampai Rp 36.450++

SENAYAN CAFE


Kalau Senayan Cafe menyediakan aneka menu utama, dari menu untuk anak-anak sampai menu orang dewasa. Menu tersaji dengan kaya variasi dari makanan Starter sampai Dessert. Bisa makan dengan gaya makan Buffet dan juga bisa a la carte. Makanan yang tersedia memiliki keberagaman menu traditional Indonesia dengan  cita rasa international.
Buku menu-nya juga keren loh, khas Indonesia - corak batik dilengkapi banyak foto menu yang tersedia. Bagus , nggak menjebak pengunjung yang makan disini :)


Yang menjadi menu spesial Hotel Atlet Century Park adalah : Signature Century Duck, Ayam Bakar Kampung, Habib's Lamb Curry, Oxtail Soup, Fried Gurame, Sate Gelora, Soto Ayam, Signature Century Bubur Glewoh (Menurut petugas yang melayani saya ini bubur semacam bubur Cirebon berbumbu hijau).

Tetapi nggak hanya makanan traditional Indonesia saja kok, disini juga tersedia menu Western Steak.
US Tenderloin, US Striploin, US Rip Eye, NZ Lamb Chop, Norwegian Salmon, Chicken, White Fish Snapper, Mixed Grilled (beef,chicken,lamb,prawn jumbo),
Harga  berkisar antara RP 61.984++ sampai Rp  231.405++

Menu Rice & Noodles menyediakan : Nasi Goreng Buntut, Nasi Goreng Komplit, Sea Food Fried Rice, Nasi Goreng, Mie Rebus, Mie Goreng, Mie Pangsit, Kwetiaw.


BUKA PUASA 

Asyik banget khan pilihannya, beragam dan mengundang selera.Saya sampai bingung mau makan apa? Berasa di surga aja nih bebas memilih berbagai makanan dan minuman yang lezat. Awalnya saya ingin memasan Signature Century Bubur Glewoh, tetapi akhirnya malah memesan Mie Rebus! Loh, makan di hotel pesannya cuma Mie Rebus???!!

Mie Rebus @ Rp 59.505++ Senayan Cafe


Eiiit jangan salah...ketika Mie Rebus pesanan saya datang, saya sempat tercengang melihat porsinya yang besar. Udah gitu nih, saat saya sedang menikmati Mie Rebus tersebut tiba-tiba seorang pengunjung menghampiri saya,"Baru buka puasa ya.Dik ?" Saya mengiyakan sambil tersenyum. Tiba-tiba beliau bertanya," Wah apa tuh makanannya?? Kok sepertinya enak sekali ya? Namanya apa? Saya ingin juga deh pesan makanan yang seperti adik makan...". Ahaaa...bayangin deh, gimana sih ekspresi saya ketika menikmati Mie Rebus tersebut hingga orang yang tidak berpuasa saja sampai "naksir" makanan yang saya pesan. Ibu tersebut adalah tamu yang menginap di kamar hotel, en kebetulan rumahnya di Sunter lokasinya tidak terlalu jauh dari rumah saya di Pulo Mas.
Mie Rebus Senayan Cafe selain besar bumbunya juga pas. Nggak pedas, nggak berlemak dan nggak hambar. Pas banget deh, cocok untuk semua selera. Porsinya memang besar,dihidangkan bersama 1 piring kecil emping, acar dan sambal.
Saya sempat menanyakan ukuran menu ke waiter di sana. Ternyata menu di Senayan Cafe ukuran porsinya memang besar semua! Saya pikir harganya sangat reasonable deh dengan ukuran porsi yang seperti itu.
Sebenarnya saya sudah merasa kenyang dengan makan Mie Rebus tersebut, tetapi masaq iya sih saya nggak mencicipi camilan dari Sweet Corner Coffee and Pastry (Ingat loh, padahal saya awalnya justru hanya ingin ngopi dan ngemil khan?). Saat itu juga saya langsung memesan 1 Pudding Bakar Caramel.

Pudding Bakar Caramel @ Rp 22.314++  Sweet Corner Coffee & Pastry


Pudding Caramel Bakar ini diberi topping irisan buah Kiwi, Strawberry, Cream dan Coklat.Begitu saya menyuapnya ke mulut....huuuuuwww....Heeeaaaaavvveeeeen! Benar-benar merasakan surga di mulut deh :D Manis-nya sangat menetralisir rasa gurih Mie Rebus yang baru saja saya nikmati juga. Sempurna! Benar deh, kalau saya kebetulan berada di sekitar Hotel Atlet Century Park saya akan usahakan menyempatkan diri mampir kembali ke Sweet Corner Coffee & Pastry. Apalagi harga kopi yang ditawarkan termasuk terjangkau dibandingkan tempat ngopi yang ada di mall, apalagi fasilitas dan pelayanan di sini adalah kelas hotel berbintang.
Oh ya, untuk minuman - seperti biasa saya nggak terlalu macam-macam, hanya memesan Ice Lemon Tea seharga Rp28.099 ++ walaupun sebenarnya minuman yang ditawarkan oleh hotel ini sedemikian menggiurkan. Lain waktu deh ya saya pesan minuman-minuman itu....
Dengan tingkat kepuasan yang tinggi saya membayar ke kasir yang berada di Senayan Cafe. Setelah saya lihat dekorasi Betawi di tempat makan ini saya merasa pernah makan disini....O lalala...ternyata beberapa tahun lalu saya pernah makan malam prasmanan di Senayan Cafe. Ketika itu saya sedang diajak menginap oleh kakak saya. Itu-lah salah satu fungsi review atau memiliki blog, dapat mengingat apa masa lalu yang indah. Hhmmm,,,jadi ingin menginap kembali di Hotel Atlet Century Park deh, tentunya sambil menikmati kuliner-nya di 2 tempat ini...masih banyak yang ingin saya cicipi euy!