Tampak Depan Kopi Oey Rawamangun |
Kopi Oey adalah outlet ngopi atau makan ala tempo doeloe milik Bapak Bondan Winarno. Awalnya dibuka oulet di Jln.H.Agus Salim (Sabang) Jakarta Pusat. Hingga sekarang membuka cabang di banyak tempat serta tersebar di beberapa kota di Indonesia. Salah satu outlet-nya berada di Rawamangun – Jakarta Timur.
Tanggal 27 Maret 2013 dalam
rangka ulang tahunnya yang ke-4 PT.Koptiam Oey Indonesia mengadakan ajang
kompetisi “Kreasi Menu Oey 2013”. Masing-masing outlet berkompetisi membuat
menu baru. Dipilihlah masing-masing 5 Juri yang menilai menu tersebut.
Bersyukur, saya terpilih menjadi Juri di outlet Rawamangun (Yang baru -/+ 1
bulan beroperasi) karena lokasi outlet yang dekat dengan domisili saya.
Inilah penilaian saya sebagai
salah satu “PENDEKAR KULINER INDONESIA 2013”
Nama Menu Outlet Kopi
Tiam Rawamangun Jakarta Timur
Kreatifitas Menu :
Nama menu yang disajikan oleh
Kopi Oey Rawamangun Jakarta Timur dalam Pendekar Kuliner Indonesia adalah :
Ayam Kuah Asam. Keharuman dan tampilan masakan ini mengingatkan saya pada menu
Garang Asam Kuah (Bukan yang di-“tum” dengan daun pisang), yakni menu khas
daerah Jawa Tengah.
Tampak awal begitu masakan
disajikan oleh Waiter (Keponakan : Istilah yang diberi oleh Kopi Oey untuk para
petugas) terlihat : Potongan ayam bagian paha atas, irisan cabe merah,irisan
tomat hijau muda, dan potongan daun kemangi.Dengan hijau keemasan dan tidak
terlalu bening....hhmmm, memaksa saya untuk mengira-ngira apakah dimasak dengan
menggunakan santan kelapa atau tidak :D Yang tidak terlihat adalah kentang yang
dipotong berbentuk kotak-kotak kecil. Baru terlihat jika kita aduk dan
mengangkatnya dengan sendok.
Yang pasti menu ini pada umumnya
dimakan menjadi lauk pauk, bukan menu kudapan. Secara umum sih menu terlihat
biasa, namun di era fastfood yang sudah bertaburan di kaki lima, menu ini
termasuk cukup unik. Sudah amat jarang rumah makan atau resto menyajikan menu
seperti ini.
Oh ya, syarat untuk menilai dan
mengapreasi menu makanan dan minuman adalah dalam kondisi sehat (fit) agar tidak
mempengaruhi penciuman aroma dan rasa. Oleh karena-nya saya menganjurkan untuk
Tamoe yang memang berniat mencoba dan mengapresiasi makanan adalah dalam
kondisi fit....ya supaya nggak protes,”Laaah, ini kok aroma-nya aneh sih?” atau
“Loh, ini agak pahit ya?”. Itu bukan “salah” makanan-nya, Bro...itu karena
kondisi kesehatan yang berpengaruh terhadap apa yang kita nikmati. Selezat
apapun makanan kalau kondisi kesehatan lagi nggak fit, tetap aja jadi
mempengaruhi. Oleh karenanya saya tidak mengatakan bahwa menu Ayam Kuah Asam
ini cocok untuk yang sedang mengalami kondisi kesehatan yang sedang “ini” atau
sedang “itu”....
Nah, kalau kondisi cuaca baru deh
bisa direkomendasikan, misalnya : Ayam Kuah Asam ini asyiknya untuk kondisi
cuaca yang dingin atau hujan, disaat makan siang. Tetapi kalau kita
menikmatinya di saat malam hari...ya silakan saja karena tidak mempengaruhi
rasa selama kondisi kesehatan baik.
Cabai merah dan tomat hijau yang
terdapat di Ayam Kuah Asam ini baik untuk asupan vitamin pada tubuh kita.
Karena santannya tidak sepekat Garang Asam, maka mudah-mudahan relatif aman
dimakan untuk makan malam. Kalau dikurangi atau tanpa nasi juga oke banget,
seperti makan soto saja tuh. Bahkan lebih segar, lagipula di menu Ayam Kuah
Asam sudah terdapat kentang, jadi dengan berkurangnya nasi putih tetap saja
baik bagi tubuh kita.
Scala Penilaian Indikator 1 :
7.5 dari 10
Waktu dan Cara Penyajian Menu :
Beberapa kali saya datang ke
beberapa outlet Kopi Oey, dan biasanya waktu yang diperlukan untuk menyajikan menu
lebih dari 15 menit – bahkan pernah di cabang Jakarta Selatan kami “dipaksa”
kehausan, padahal saat itu kami sedang berbuka puasa bersama! Nah, tetapi di
Kopi Oey Rawamangun saya hanya memerlukan waktu 3 menit untuk mendapatkan Ice
Lemon Tea sebagai minuman! Apa karena selama ini saya datang ke Kopi Oey
(cabang lain) secara berombongan sehingga memerlukan waktu yang cukup lama?
Bahkan menu Ayam Kuah Asam
bersama nasi-nya disajikan tidak sampai 10 menit menunggu. Kondisi-nya juga
masih hangat mengepul, segar disajikan di sore itu. Terbayang deh, menu ini
dapat menjadi menu unggulan di hari yang “basah”. Jadi menurut saya pribadi
yang lebih menarik justru aroma pada indra penciuman dan rasa dibandingkan
tampilan indra penglihatan, namun alangkah lebih baik lagi air kuahnya ditambah
agar garnish dan ayam-nya tidak terkesan “tenggelam” dalam kehimpitan. Ditambah
bawang goreng seru kali yaaa?hahaha...ini selera saya pribadi loh :)
Scala Penilaian Indikator 2 : 8 dari 10
Cara Pelayanan :
Sikap Waiter/Waitress (Di Kopi
Oey disebutnya : Keponakan) terkesan wajar alias tidak banyak omongan dalam
melayani saya sebagai Juri ‘Kreasi Menu Oey 2013’ atau Pendekar Kuliner
Indonesia. Saya memang lebih nyaman jika di sutu resto/rumah makan/cafe para Waiter/Waitress-nya
bersikap wajar. Khan sekarang banyak tuh tempat makan yang melayani
pengunjungnya dengan keramahan bagai robot yang setiap kata dan sikapnya seakan
sudah di-program oleh management F&B Industry...hehehe, sampai kalau udah
kesal pengen ngomong,”Mbak/Mas, saya sudah hafal deh apa yang Mbak/Mas ingin
jelaskan ke saya...” Hahaha...soalnya dari satu cabang ke cabang lain apa yang
diomongin mereka sama persis, seperti orang yang menghafal!
Para Keponakan melayani dengan
mengenakan seragam sportif kaos berwarna hitam. Good, kalau ada yang kotor
tidak langsung terlihat. Tetapi barangkali lebih seru andai para Keponakan
mengenakan seragam yang unik ala tempo dulu, yang simple saja kok atau ditambah
assesoris barangkali.
Scala Penilaian Indicator 3 : 7.5 dari 10
Kondisi & Suasana Outlet :
[Lokasi] Kopi Oey Rawamangun menempati sebuah ruko di daerah yang
ramai. Sangat strategis, banyak kendaraan umum (Dari Bajaj,
Ojeg,Taksi,Angkot,Mikrolet,Metromini) lewat di depat outlet Kopi Oey
Rawamangun, bahkan tidak seberapa jauh dari jalur rute Transjakarta no.4 (Pulo Gadung/TU Gas –
Dukuh Atas). Oh ya, beberapa kali admin social media mengatakan bahwa outlet
Kopi Oey Rawamangun terletak di TEPAT di depan Tip Top Swalayan. Padahal letak
Kopi Oey Rawamangun tidak tepat di depan/seberang Tip Top. Tepat di depan/seberang
Tip Top banyak berderet tempat makan lainnya.Sedangkan Kopi Oey Rawamangun
terletak di seberang ruko yang berada di Jln Balai Pustaka tersebut. Jika kita
menyeberang dari Tip Top maka kita masih harus berjalan sekitar 100 meter lagi
ke arah Jalan Pemuda atau Apotik Rini. Ya, Kopi Oey Rawamangun terletak sejajar
dengan Apotik Rini, salah satu apotik yang legendaris juga di Jakarta.
[Ruangan Outlet] Kondisi ruko Kopi Oey Rawamangun termasuk mungil,
terdiri dari 2 lantai. Lantai bawah untuk Non Smoker yang terdiri dari ruangan
6 – 7 meja berkapasitas 4 orang. Di teras juga terdapat meja dan kursi bagi
yang ingin menikmati suasana non-AC. Sedangkan lantai atas digunakan untuk
Smoker.
Kebersihan relatif terjaga
bersih, karena jika terlihat peralatan makan yang menumpuk maka para Keponakan
dengan cekatan mengangkat peralatan makan yang sudah digunakan. Yang jelas
kebersihan masih terjaga dikarenakan oulet Kopi Oey Rawamangun masih termasuk
baru. Baru sebulanan beroperasi-nya. Sayangnya ketika saya berkunjung sedang
ada pemasangan (service) TV yang ada di outlet sehingga sempat menimbulkan
suara yang mengganggu suasana (Jedak...jeduk...duk...duk...dok).
Bentuk ruangan sih seperti biasa,
layaknya ruko namun lukisan, kasir dan beberapa interior menampakkan kesan
tempo dulu. Apalagi yang menjadi backsound selama di dalam ruangan adalah
lagu-lagu keroncong tempo doeloe, misalnya : Bengawan Solo...yang memang versi
tempo doeloe.
[Service Keponakan ke Tamoe dan Kasir] Ketika pertama kali saya
berkunjung ke Kopi Oey Rawamangun (Baru seminggu beroperasi) para Tamoe memesan
makanan di kasir dan langsung membayar pesanan tersebut. Ketika disodorkan
angket oleh Keponakan yang ada disana, saya menuliskan sikap “protes” saya
karena kalau memesan dan membayar pesanan secara langsung di kasir kok ya saya
berasa makan di tempat makan fastfood/junkfood ala Amerika gitu. Nah, ternyata
tanggal 27 Maret 2013 saya melihat Keponakan langsung mengantar daftar menu dan
mencatat menu yang ingin dipesan oleh para Tamoe. Seperti di outlet Kopi Oey
lainnya-lah, walaupun di desk Kasir saya masih melihat tulisan “Pesan dan Bayar
Disini”
[Warta Koffie] adalah koran yang diterbitkan oleh PT Kopitiam Oey
Indonesia, terdapat di setiap meja. Di media ini terdapat voucher dan informasi
promosi Kopi Oey di beberapa outlet.
Scala Penilaian Indicator 4 : 8 dari 10
Kesimpulan :
Kritik dan Saran :
·
Untuk menu Ayam Kuah Asam : Apabila menu
ditawarkan kepada Tamoe yang ingin memesan, alangkah lebih baiknya jika
Keponakan menanyakan kepada Tamoe bagian ayam mana yang diinginkan oleh Tamoe (Dada/Ayam/Sayap
atau bahkan Ceker) karena tidak semua Tamoe menyukai semua bagian ayam.
·
Kalau banyak Tamoe sebaiknya ada Keponakan yang
berada di ruangan outlet yang memudahkan Tamoe untuk memanggil jika memerlukan/bertanya
sesuatu . So para Keponakan jangan pada bergerombol di dalam dapoer. Saya
pernah loh, masuk ke ruangan Kopi Oey dengan gaya celingak-celinguk nggak
ngerti Keponakan pada dimana, sehingga saya dan saudara saya nyaris
teriak,”Permiiiisssiiii....Puuunttteeeen.....Assalamu’alaikum....”. Ya karena
outlet cabang Kopi Oey-nya mirip rumah tempo doeloe juga, jadi benar-benar
berasa bertamu deh.
·
Walaupun tidak berharap pelayanan yang istimewa
bak raja, sebaiknya jika ada Tamoe yang sudah akan pergi dibukakan pintu-nya
apabila ada Keponakan yang berada di dekat pintu masuk/keluar. Begitu pula jika
ada Tamoe yang datang, selayaknya disambut dengan wajar agar tidak terulang
pengalaman saya ala mertamu di rumah kosong...hehehe...
·
Yang jelas : Kebersihan harus selalu terjaga.
Walaupun suasana tempo doeloe, tetapi harus terlihat ‘cling’ – bersih mengkilat
baik ruangan maupun makanan dan peralatannya. Termasuk selalu di jaga
kebersihan para Keponakan.
Kopi Oey RAWAMANGUN Jakarta Timur
:
Jln.Balai Pustaka Raya 13 B
Rawamangun – Jakarta Timur