Hotel Indonesia, bukanlah hotel
yang asing di keluarga saya, karena sejak saya bayi ayah seringkali mengajak
saya ke sana. Bahkan saya bayi jika berfoto di studio foto akan di pilihkan
wallpaper bergambar bunderan HI dengan gedung HI-nya yang khas menjadi latar
foto. Seringkali saya menghadiri kondangan di Bali Ballroom, mengikuti lomba
modelling, hadir dalam berbagai acara di hotel bersejarah yang terletak di
jantung ibukota Republik Indonesia tercinta.
Hotel yang kini management-nya
dipegang oleh Kempinski ini memiliki event khusus di restaurant utama-nya,
Signatures Restaurant. Top of Mind saya akan menyebutkan “Bubur Ayam HI” jika
ada yang menanyakan mengenai persepsi mengenai Hotel Indonesia. Yap, Bubur Ayam
HI merupakan bubur ayam yang melegenda. Seingat saya, saya mencoba pertama kali
saat duduk di bangku SMP. Memperingati 70 tahun kemerdekaan Indonesia,
Signature Restaurant menyajikan menu khusus, dengan tajuk “5 Islands in 5
Weeks” . 5 Pulau dalam 5 Minggu, walaupun dalam kenyataannya tersaji masakan
dari 7 pulau, yakni : Sumatera, Jawa, Bali (+ Lombok), Kalimantan dan Sulawesi
(+ Maluku).
Wisata Boga Nusantara berlangsung
di 3 Pulau. 2 kunjungan diajak oleh teman, 1 kunjungan saya mendaftar dan
mengajak keponakan untuk menikmati kelezatan masakan dari pulau Sulawesi dan
Maluku.
5 Islands in 5 Weeks : Java
Saya berkunjung ke Signatures Restaurant
Hotel Kempinski tepat perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-70, 17 Agustus 2015.
Kesannya seakan makan siang di temani oleh Sang Proklamator. Bukan ke-ge er-an,
karena memang di tempat makan bersejarah ini kita terpaku oleh suasana
Indonesia modern namun tetap berciri khas Indonesia yang tidak meningkalkan
sejarahnya. Foto besar di dinding restaurant bergambarkan tokoh-tokoh
berpengaruh dalam sejarah dunia, yakni Proklamator RI Bapak Soekarno, eks Presiden
USA Mr.John F.Kennedy dan artis legendaris Miss Marilyn Monroe. Bagi saya
pribadi adalah kebanggaan khusus karena mereka bertiga memiliki zodiac yang
sama dengan saya, Gemini!
Berbagai foto bersejarah terpampang di dinding Signatures |
Saya datang sudah jam 13-an, dan
terlebih dahulu pandangan mata menyusuri ruangan dan bangunan yang ada. Sudah
sangat berbeda dengan saat saya makan di restaurant ini tentunya.Sedangkan
beberapa bagian bangunan hotel tetap dipertahankan bentuknya seperti dahulu.
Terakhir saya makan di Hotel Kempinski tahun lalu, itu-pun di ballroom-nya.
Barangkali catering-nya berasal dari kitchen yang sama tetapi dalah rangka ‘5
Island in 5 Weeks’ ini Signatures mengundang chef istimewa untuk menyuguhkan
masakan-masakan khas daerah Indonesia.
Berhubung saya datang waktu telah
menunjukkan hampir pukul 2 dan kondisi ramai, maka banyak makanan yang tersaji
sudah tinggal seperempatnya. Selain itu saya juga sudah bertekad untuk melahap
“Bubur Ayam HI Legendaris” terlebih dahulu sebelum menyantap hidangan lainnya.
Belasan tahun nggak makan bubur ayam legendaris ini euy! Boleh dikatakan bubur
ayam disini merupakan “signature” dari Hotel Indonesia, hingga sekarang menjadi
nama Hotel Kempinski. Yang jelas bubur ayam disini kebersihannya sangat terjaga
dibanding di tempat lain. So jangan pernah sok ngebandingin bubur ayam disini
dengan bubur ayam kampung lainnya ya. Disini awal bubur ayam khas Indonesia
masuk ke hotel berbintang. Kalau saya amati, salah satu ke-khasan bubur ayam HI
adalah terdapat abon sapi sebagai topping-nya. Nah, yang saya ingat dahulu
kakak sepupu yang mengasuh saya dan juga ibu saya jika memberikan saya bubur
ayam selalu menaburkan abon sapi sebagai topping utama. Barangkali ide ini
berasal dari bubur ayam HI. Barangkali loh ya, kalau mau konfirmasi silakan
tanyakan ke Bapak Bondan Winarno deh yang petualangan kuliner-nya dari hotel
berbintang 5 sampai pelosok desa...hehehe...
Proporsi menu yang disajikan
dalam event kali ini adalah 40% menu pulau yang menjadi thema utama
perminggunya dan 60% menu variasi dari daerah Indonesia lainnya, western maupun
Japanese Food. Boleh dinyatakan bahwa menu di Signatures Restaurant Kempinski
Hotel merupakan menu paling variatif dan lengkap penyajiannya di hotel
berbintang. Oleh karenanya saya tetap menyantap menu diluar thema event,
diantaranya makanan yang terdapat di Bar Seafood yang terlihat fresh, dan
begitu di makan juga terasa fresh dengan irisan lemon serta di letakkan diatas
tumpukan es batu. Yummy....Mak nyuus beneran, walaupun sebenarnya bumbu
kepitingnya “plain”.
Berhubung pulau Jawa adalah pulau
yang saya diami dan penduduk atau suku Jawa merupakan salah satu suku terbesar
di dunia, maka soal makanannya juga sudah tidak asing bagi kita. Menu yang
tersedia pada saat pekan Jawa “5 Islands in 5 Weeks’ diantaranya adalah : Ikan
Acar Kuning (Fish Yellow Pickled Sauce), Orek Tempe (Stir Fried Soybean Cake
with Brown Sugar & Tamarind), Sambal Goreng Ati (Patato and Beef Liver Tossed
with Chili Sambal), Soto Ayam Madura (Chicken Soup in Turmeric Broth with
Vegetables), Gulai Nangka (Jack fruit Curry), Semur Daging (Indonesian Beef
Stew), Opor Ayam (Braised Chicken with Coconut Milk), dan berbagai menu lainnya
– seperti Nasi Goreng Gila yang di keterangannya benar-benar diterjemahkan
menjadi ‘Crazy Fried Rice’....hahaha.Entahlah kenapa Nasi Goreng Gila ini
benar-benar di terjemahkan secara 'telak', sedangkan yang lainnya dijelaskan
‘mini resep’-nya. Sambal Goreng Ati tidak diterjemahkan menjadi Fried Liver
Chilli!
~ Bersambung ~