Sebenarnya aktifitas menemani Ibu
arisan sudah di ambil alih oleh kakak, tetapi begitu membaca sms bahwa arisan
yang bertepatan dengan hari Kartini diadakan di Sentral Al Jazeerah Restaurant
& Cafe maka kali ini saya kembali menemani. Belum pernah ke restaurant ini
biarpun sering melintas di depannya.
Restaurant ini masih relatif
baru, belum ada 2 tahun. Bahkan sepertinya masih beberapa bulan deh. Saat saya
tanyakan kepada salah satu waitress-nya restaurant yang berlokasi di Jln.Pramuka
Raya ini sudah beroperasi sekitar 1,5 tahun.
Sampai di lokasi sebelum pukul
11, Ibu Sampurno dan beberapa ibu lainnya sudah tiba. Belum ada pengunjung di
meja lainnya. Ibu Alatas yang keturunan Arab nampak memilihkan menu-menu yang
ada. Ya iyalaaah, beliau yang ngerti gimana makanan-makanan tersebut. Pagi
sebelum berangkat saya sempat menanyakan ke My Lovely menu apa kira-kira yang
cocok buat saya, secara makanan Arab kesannya pasti kambing aja deh tuh. My
Lovely di negeri seberang mengatakan bahwa pilih aja yang Dujaj, karena Dujaj
itu ayam. Sedangkan kambing adalah Laham. Alhamdulillah itu ibu-ibu yang
berusia 60-an sampai 70 tahunan pada “takut” makan kambing, jadi Ibu Alatas
memilihkan menu Dujaj semua...Selamaaat deh saya ;D
Menu yang akhirnya terhidang di
meja saya, antara lain : Hummos (Rp 50,000), Sambosak – dimenu tertulis Laham,
tapi rasanya sih Dujaj, barangkali special request ya. Kemudian Shrimp Coctail
(Rp 120.000), Biryani Dujaj (Rp 87,000), Chicken Curry (Rp 63.000) dan beberapa
menu lain. Untuk juice saya memesan Juice Alpukat seharga Rp 50,000.
Saya pribadi ternyata menyukai
makanan yang terhidang di hadapan, lahap! Awalnya saya membayangkan makanan
Timur Tengah yang berminyak dan beraroma kambing, ternyata perkiraan saya
meleset! Saya justru menyukai-nya.
Harga memang terkesan di atas
rata-rata, tetapi melihat interior yang menarik dan tidak kalah keren dengan
resto di hotel berbintang maka oke-oke saja-lah. Pilihan tempatnya ada ruang :
dining resto, cafe, private room, family room dan jalzah Arabi alias lesehan.
Waitress-nya mengenakan jilbab
segiempat sederhana, bermake up dan bisa berbahasa Arab. Beuuh, lulusan
pesantren sekarang bisa kerja di resto kelas hotel inih...hihihi. Mau shalat?
Ada mushola yang adeeem....
Tetapi pesanannya
membutuhkan waktu yang lumayan bikin manyun untuk kami menunggu. Barangkali
hanya ini yang jadi kekurangan yang"prinsip" :D