Tekad saya di tahun 2014 H/1435 H dan Tahun Kuda : Meningkatkan kwalitas kesehatan dengan makanan/minuman yang sehat . Pastinya menjauhi aneka makanan yang proses pertumbuhannya menggunakan pupuk atau pestisida kimiawi. Go to the hell, Pupuk dan Pestisida Kimiawi!!
Percuma kampanye hidup sehat dan menjadi vegetarian andaikan sayuran yang kita konsumsi pada proses pertaniannya menggunakan pupuk atau pestisida buatan industri/pabrik besar (sintetis).
Tekad tersebut diantaranya untuk mensyukuri nikmat sehat yang Tuhan berikan. Tuhan Mahasempurna menganugerahkan sekaligus memberi amanah berupa kesehatan yang prima kepada saya hingga detik ini. Padahal Ibunda saya mengidap diabetes, dan menurut theory kesehatan anak-anaknya dapat mengidap Diabetes tipe 2. Secercah sinar, Prof.Sidartawan Soegondo MD,Ph.D FACE, Ketua PERSADIA (Persatuan Diabetes Indonesia) mengatakan bahwa kita bisa mencegah diabetes tipe 2 ini dengan cara jangan menjadi gemuk alias diet.
Nggak boleh gemuk en harus diet??? Gubraaak...betapa pahitnya hidup ini apabila saya diharuskan ber-diet dengan membatasi aneka makanan yang lezat. Sedangkan saya adalah seorang Food Blogger yang seringkali diundang oleh restaurant ternama untuk melakukan foodtesting. Kalau cuma kondangan atau diundang menghadiri event (yang juga banyak di selenggarakan di tempat-tempat makan) barangkali saya bisa memilah-milah makanan sehat agar saya dapat melakukan diet.
Tuhan-pun selalu memberi solusi apabila kita ada tekad untuk kebaikan. Saya tetap dapat beraktifitas di dunia kuliner, dan pastinya menyantap makanan lezat tersebut (Asalkan tidak kalap!) di berbagai restaurant namun jikalau diluar event tersebut saya selalu konsumsi makanan sehat dan tetap lezat :)
SAYA, IBU dan GULA
Berbicara mengenai diabetes, tentunya kita tidak akan bisa melepas dari gula atau pemanis. Selama ini ibu saya mengkonsumsi gula rendah kalori terkenal buatan
pabrik yang dikhususkan untuk pengidap diabetes. Setelah saya pikir lagi rasanya nggak mungkin ah nggak ada alternatif lain selain gula pabrik tersebut. Lagipula gula yang dikonsumsi ibu khan bukan organik dan sepertinya mau nggak mau pasti ada pengawetnya deh!
Ibu saya sudah yakin dengan gula tersebut. Korban iklan deh....hihihi...
Padahal dahulu saya seringkali mengkonsumsi gula aren yang diolah oleh nenek, adik ayah (tante) dan sepupu.Oh ya, berbicara mengenai gula aren ketika kecil saya kerapkali diajak ayah saya berwisata ke Kebumen Jawa Tengah. Penduduk sana banyak yang membuat gula aren sebagai industri rumahan. Saya yang berusia belum 10 tahun mengamati para ibu membuat gula aren dengan wajan ekstra besar, kemudian mereka memberikan segelas kecil gula aren yang masih mengental kepada saya. Seingat saya betapa nikmatnya, walau belum diolah menjadi makanan dan minuman.
Gula aren yang dibuat oleh para ibu di Kebumen Jawa Tengah itu barangkali merupakan Palm Sugar,mengingat banyak pohon kelapa/palm/siwalan yang tumbuh disana, sekarang sudah pada ngerti belum apa yang dimaksud "Palm Sugar"??? Palm sugar atau gula aren (bahasa Indonesia) adalah jenis pemanis yang digunakan masyarakat Asia Tenggara sejak ratusan tahun yang lalu.Bahan bakunya berasal dari pohon Aren (Arenga Pinnata) yang tumbuh tersebar di seluruh Indonesia.
Memang perbedaan gula pasir yang sudah eksis di masyarakat dengan gula merah apa sih?
Gula Pasir (Cane Sugar) :
Manis dan mengandung glukosa yang tinggi, kandungan garam mineralnya tidak ada dan tidak mengandung nutrisi, tidak baik untuk kesehatan (Memicu batuk dan demam, terkadang menimbulkan radang tenggorokan). Nggak bisa diandalkan untuk kita yang ingin sehat. Cuma manis sesaat. Manis namun berefek racun...hehehe...
Gula Aren (Palm Sugar) :
Tidak sekedar manis, bahkan rasanya lezat dan khasiatnya bagaikan madu, yang jelas sangat baik untuk kesehatan karena terdapat kandungan mineral dan kadar glukosanya rendah, mengandung vitamin C, protein, thiamine, nicotinic acid, riboflavin, ascorbic. Dapat digunakan sebagai therapi kesehatan untuk asma,anemia, diabetes, batuk, demam, kusta. Sangat baik untuk pertumbuhan anak, gigi kuat, meredam panas pankreas, memperkuat kerja jantung, DIET bahkan sebagai makanan awal bagi penderita typhoid.
GULA AREN, KEMBALI KE KEHIDUPAN MANIS
Menemukan gula aren organik di kota metropolitan Jakarta, disaat saya sedang mencanangkan meningkatkan kwalitas kesehatan agar hidup selalu manis seperti gula benar-benar merupakan peristiwa manis. Apalagi menemukannya dekat dengan tempat tinggal saya. Mungkin banyak gula aren di jual di pasaran, tetapi apakah kebersihan dan kehalalannya terjamin? Apakah bahan baku-nya organik? Belum tentu khan? :) *Boro-boro organik, terjaga kebersihannya saja sudah bagus :D Sedangkan kebersihan adalah sebagian dari iman khan?
Pertemuan awal dengan Arenga adalah saat saya menemani kakak sulung membeli paket herbal di ITC Cempaka Mas. Kakak sulung saya secara berkala membeli paket herbal kesehatan untuk kakak ke-2 yang bertempat tinggal di Belanda. Kebayang khan, kakak saya yang tinggal lebih dari 20 tahun di Eropa saja masih memercayakan perawatan kesehatan dan pengobatan dengan metode alami Indonesia ? :)
Di toko herbal terkenal itu saya melihat-lihat berbagai produk sambil (kembali) bersyukur. Ya bersyukur dikarenakan saya "tidak memerlukan" paket herbal untuk menyembuhkan penyakit . Dengan kata lain : Saya Sehat.
Pandangan mata saya terhenti melihat deretan pemanis yang berderet di dekat tempat duduk. Saya meraih kemasan pemanis tersebut. Mengamati kemasan bertuliskan :
Tanpa ragu lagi saya mengambil beberapa kemasan Organic Palm Sugar tersebut. Untuk saya, assisten rumah tangga keluarga (supaya kalau masak atau bikin minuman untuk tamu menggunakan pemanis ini) dan satu lagi saya akan rekomendasikan untuk ibu . Semoga ibu saya cocok dengan Gula Semut Aren yang satu ini, dan semoga dengan menggunakan gula ini pada makanan dan minuman kami sehari-hari maka kwalitas kesehatan kami lebih meningkat. Gula Aren ini juga akan saya bawa saat beraktifitas sehari-hari, jadi kalau sedang mampir ke restaurant saya tidak akan segan untuk meminta ke waitress-nya untuk mengganti pemanis pada minuman yang saya pesan.
"Ikutan Menulis Tentang Pemanis Sehat Yuuuk..."
Ibu saya sudah yakin dengan gula tersebut. Korban iklan deh....hihihi...
Padahal dahulu saya seringkali mengkonsumsi gula aren yang diolah oleh nenek, adik ayah (tante) dan sepupu.Oh ya, berbicara mengenai gula aren ketika kecil saya kerapkali diajak ayah saya berwisata ke Kebumen Jawa Tengah. Penduduk sana banyak yang membuat gula aren sebagai industri rumahan. Saya yang berusia belum 10 tahun mengamati para ibu membuat gula aren dengan wajan ekstra besar, kemudian mereka memberikan segelas kecil gula aren yang masih mengental kepada saya. Seingat saya betapa nikmatnya, walau belum diolah menjadi makanan dan minuman.
Gula aren yang dibuat oleh para ibu di Kebumen Jawa Tengah itu barangkali merupakan Palm Sugar,mengingat banyak pohon kelapa/palm/siwalan yang tumbuh disana, sekarang sudah pada ngerti belum apa yang dimaksud "Palm Sugar"??? Palm sugar atau gula aren (bahasa Indonesia) adalah jenis pemanis yang digunakan masyarakat Asia Tenggara sejak ratusan tahun yang lalu.Bahan bakunya berasal dari pohon Aren (Arenga Pinnata) yang tumbuh tersebar di seluruh Indonesia.
Memang perbedaan gula pasir yang sudah eksis di masyarakat dengan gula merah apa sih?
Gula Pasir (Cane Sugar) :
Manis dan mengandung glukosa yang tinggi, kandungan garam mineralnya tidak ada dan tidak mengandung nutrisi, tidak baik untuk kesehatan (Memicu batuk dan demam, terkadang menimbulkan radang tenggorokan). Nggak bisa diandalkan untuk kita yang ingin sehat. Cuma manis sesaat. Manis namun berefek racun...hehehe...
Gula Aren (Palm Sugar) :
Tidak sekedar manis, bahkan rasanya lezat dan khasiatnya bagaikan madu, yang jelas sangat baik untuk kesehatan karena terdapat kandungan mineral dan kadar glukosanya rendah, mengandung vitamin C, protein, thiamine, nicotinic acid, riboflavin, ascorbic. Dapat digunakan sebagai therapi kesehatan untuk asma,anemia, diabetes, batuk, demam, kusta. Sangat baik untuk pertumbuhan anak, gigi kuat, meredam panas pankreas, memperkuat kerja jantung, DIET bahkan sebagai makanan awal bagi penderita typhoid.
GULA AREN, KEMBALI KE KEHIDUPAN MANIS
Menemukan gula aren organik di kota metropolitan Jakarta, disaat saya sedang mencanangkan meningkatkan kwalitas kesehatan agar hidup selalu manis seperti gula benar-benar merupakan peristiwa manis. Apalagi menemukannya dekat dengan tempat tinggal saya. Mungkin banyak gula aren di jual di pasaran, tetapi apakah kebersihan dan kehalalannya terjamin? Apakah bahan baku-nya organik? Belum tentu khan? :) *Boro-boro organik, terjaga kebersihannya saja sudah bagus :D Sedangkan kebersihan adalah sebagian dari iman khan?
Pertemuan awal dengan Arenga adalah saat saya menemani kakak sulung membeli paket herbal di ITC Cempaka Mas. Kakak sulung saya secara berkala membeli paket herbal kesehatan untuk kakak ke-2 yang bertempat tinggal di Belanda. Kebayang khan, kakak saya yang tinggal lebih dari 20 tahun di Eropa saja masih memercayakan perawatan kesehatan dan pengobatan dengan metode alami Indonesia ? :)
Di toko herbal terkenal itu saya melihat-lihat berbagai produk sambil (kembali) bersyukur. Ya bersyukur dikarenakan saya "tidak memerlukan" paket herbal untuk menyembuhkan penyakit . Dengan kata lain : Saya Sehat.
Pandangan mata saya terhenti melihat deretan pemanis yang berderet di dekat tempat duduk. Saya meraih kemasan pemanis tersebut. Mengamati kemasan bertuliskan :
Arenga your healthy choice "Organic Palm Sugar" : All Purpose Organic Sweeteners.
Ingredient : 100 % Arenga Sugar.
Pemanis organik untuk :
- Kopi, teh, susu, coklat, sereal, cincau, es kelapa muda, kacang hijau, dll.
- Minuman herbal : Jahe, beras kencur, temulawak dll
- Aneka kue basah, kue kering, roti, dll
- Penyedap aneka masakan
Tanpa ragu lagi saya mengambil beberapa kemasan Organic Palm Sugar tersebut. Untuk saya, assisten rumah tangga keluarga (supaya kalau masak atau bikin minuman untuk tamu menggunakan pemanis ini) dan satu lagi saya akan rekomendasikan untuk ibu . Semoga ibu saya cocok dengan Gula Semut Aren yang satu ini, dan semoga dengan menggunakan gula ini pada makanan dan minuman kami sehari-hari maka kwalitas kesehatan kami lebih meningkat. Gula Aren ini juga akan saya bawa saat beraktifitas sehari-hari, jadi kalau sedang mampir ke restaurant saya tidak akan segan untuk meminta ke waitress-nya untuk mengganti pemanis pada minuman yang saya pesan.
Jadi demikianlah cara saya memberi keseimbangan makanan dan minuman agar tetap sehat , yakni :
- Mengganti pemanis dengan Organic Palm Sugar pada makanan dan minuman yang sehari-hari saya konsumsi.
- Tidak pantangan meminum/makanan apapun jenisnya, selama bahan makanan/minuman tersebut organik dan halal. Karena keyakinan saya bahwa kita tidak boleh "mengharamkan" suatu makanan/minuman jika itu tidak diharamkan oleh agama saya. Saya tidak akan menjadi vegan karena agama saya menganjurkan bahwa kita harus makan daging, minimal setahun sekali pada hari raya Qurban. Tuhan telah menciptakan hewan yang memiliki berbagai kandungan pada tubuhnya bermanfaat bagi manusia.
- Memberi keseimbangan makanan/minuman pada tubuh kita. Tidak semua buah baik bagi kesehatan loh! Buah-buah yang warnanya seuuugeeer, seperti jenis jeruk tertentu justru tidak baik bagi diabetesi, dikarenakan kadar gula yang terkandung pada buah tersebut sangat tinggi.
- Makan dan minumlah apapun juga, asalkan seimbang nutrisinya - sesuai yang diperlukan tubuh.
- Minum dengan air mineral yang sehat, misalnya air alkali, oxigen, microcluster.
- Selalu menjaga kebersihan makanan/minuman yang dikonsumsi.
Apapun makanan/minumannya, pemanisnya....PEMANIS SEHAT :) |
Indonesia merupakan negara produsen gula aren
terbesar di Asia yang , bahkan bisa jadi sebagai produsen terbesar gula
aren di dunia. Yuk budayakan penggunaan gula aren ORGANIK, kemudian
kita klaim kenyataan bahwa Indonesia adalah yang terbesar dalam
industri ini.
"Ikutan Menulis Tentang Pemanis Sehat Yuuuk..."