Tak terasa seminggu sudah saya menjejakkan kaki di tahun 2011. Apa saja ya yang saya makan??? Ih apa maksud-nya sih mengingat apa saja yang sudah makan?? At least ada record-lah untuk mengetahui kesehatan saya dikemudian hari. Alhamdulillah sih hingga saat ini saya diberkahi oleh Yang Maha Kuasa kesehatan yang luar biasa baik ;-) Nikmat mana hayo yang bisa kita dustakan?...
Bersyukur pula bahwa saya diberikan rezeki yang banyak oleh Yang Maha Pemberi Rezeki. Rezeki bukan dalam wujud nilai tunai uang ya, karena seringkali saat uang di dompet/tas/ATM hanya Rp 50.000 ,- namun saya bisa makan di suatu tempat yang nota akhirnya sampai mencapai lebih Rp 500.000 ,-. Jujur deh, nggak pakai cuci piring setelah itu...hehehe.
Let's check deh...
Tanggal 1 January 2011 sekitar 2 jam dari firework La Piazza berdentum saya, Amel,Abi,Tias,Inu,Umi dan Bimo makan di pelataran apartement Kelapa Gading. Tepatnya di tenda seafood 'Ratu Kepiting' yang sayangnya sang kepiting sudah habis. Yaaa, namanya juga udah memasuki waktu sahur, so kita kedapatan yang masih ada aja. Apa aja ya? Seingat saya aya,, Puyung Hai...dan apalagi ya? Lupa ah, pokoke pagi itu yang bayarin Bimo yang juga mengantar saya dengan Honda Odyssey-nya pulang ke rumah.Let's check deh...
Siangnya saya makan di rumah Mbak Naning di Cibubur, dengan menu Udang Goreng Mayones, Sapo Tahu dan Mie Ayam Pangsit. Sebelumnya sih sempat makan spageti paket goceng-nya KFC berdua Fajar di Rawamangun Square.
Tanggal 2 perut kerucukan, saya langsung kabur naik angkot ke Mall Kelapa Gading. Keluar pagar rumah seorang diri, diangkot sih bareng penumpang lain...hehehe. Hanya mengeluarkan uang Rp 2500 ,- dari depan rumah ke depan pintu Mall Kelapa Gading saya langsung menuju The Food Temptation. Pukul 15:26 bertransaksi Top Up Cash di kasir. Setor Rp 20.000 ,- hanya untuk mengetahui saldo di Licence to Eat Card yang saya miliki. Kemudian langsung melesat ke 'My Hanoi Express' yang merupakan "anak" dari 'My Hanoi House : Vietnamese Bistro'. Kali ini saya memesan 1 Vietnam Noodle Chiken (Mie goreng agak lebar bertabut ayam) yang satu bowl-nya Rp 10.000 ,-...murah khan? Minumnya Ice Lemon Tea.
Merasa perut belum kenyang saya pindah tempat ke 'Ichiban Sushi' yang masih di foodcourt MKG 3. Kali ini memesan Sanshoku. Namanya kok kayak my family name sih?whehehe....Artinya Ikan Koi kali yaa? Kalau di Ichiban Sushi sini sih harganya Rp 17.000 ,- berisikan 6 keping buntelan nasi yang membaluti Ikan Salmon, Telor dan Kepiting. And baru kali ini loh saya menyantap cemilan Jepang (pakai sumpit) ini dengan lahap-nya, bahkan kecap yang awalnya sudah saya masukkan washabi udah mau saya tenggak tuh.Padahal di New Zealand saya seringkali ditraktir makanan ini, tapi saya hanya makan 1 - 2 keping , itu-pun dengan perlahan sambil meringis-ringis. Bahkan saya bisa loh bikin cemilan ini, diajarin sama teman Jepang saya ;-) Ssttt...di resto-resto Jepang "berlampu merah", katanya menghidangkan makanan ini dari body cewek yang terbaring...yaks, Tuhaaaan...sadarkanlah mereka!
Sebenarnya perut belum kenyang, namun mengingat kita harus berhenti makan sebelum kenyang maka saya segera meninggalkan tempat makan yang terletak di lantai 3 ini.
Tanggal 3 take away dari Warung Pasta Rawamangun untuk makan malam, menu-nya Snow in Sahara ukuran Small dan Tuna Chunk. Total yang harus dibayar Rp 35.075 ,-
Tanggal 6 balik lagi ke Warung Pasta Rawamangun...lagi-lagi take away sepulang dari kerja. Kali ini pesan Spicy Hot ukuran Medium plus Tuna Chunk (lagi). Yang harus dibayar Rp 42.550 ,-. Warung Pasta Rawamangun imut banget, jadi saya lebih prefer takeaway kalau ingin menikmati aneka makanan yang sangat menimbulkan gairah (loh?!) ini. Sayangnya nih kalau takeaway packaging-nya menggunakan styrofoam!Nggak ramah lingkungan banget sih?! Besok-besok saya harus bawa perkakas milik saya ah...(makanya jangan pernah absen membawa perkakas yang ramah lingkungan,An!).
Tanggal 5-nya seperti biasa...kalau lunch dekat kantor saya seringkali kabur ke Mall Ambassador. Janjian sama Ika Azkaa di foodcourt-nya, dan kali ini saya menyantap Bakso Tom Yam dengan Es Teh Tawar di Papa Tom Yam. Masih ditambah lagi Empek Empek Bangka dari Dessert. Ika yang sebenarnya sudah makan sebelum bersama saya sampai dikomentarin,"Itu makan siang atau wisata kuliner?!" Hahaha...asyiknya kami berdua adalah sulit menjadi gemuk walau makan udah kayak orang ngamuk!