Monday, May 3, 2010

Ayam Pengemis : Favorit Raja China


-->
Usai acara launching Pink Berry Club di MP Cipete dan nganter Sekar siaran KKPK di DFM Radio, kami melanjutkan perjalanan ke Sumarecon Mall Serpong melalui toll dari TB Simatupang.”Prajurit Kansas 57” yang berada dalam Tavera-nya Mas Tunggal adalah Mas Tunggal,Mbak Rita,Sekar, Seno plus ibu dan saya, tentunya. Sejak beberapa waktu lalu ibu saya memang ingin mencoba makan “Ayam Celengan”...maksudnya adalah “Ayam Pengemis” or “Beggar’s Chicken” – makanan pengemis yang akhirnya jadi favorit-nya sang Kaisar Tiong Hoa zaman dahulu kala. Ini menurut kisahnya lowwwh...
Begitu turun dari mobil kami langsung masuk restoran ‘Chicken Village’ yang terletak di “teras” SMS. Chicken Village berdesain unik yang hari itu (Minggu, 20 December 2009) bernuansa Natal begitu penuh. Tetapi tak sampai menunggu kami langsung mendapat tempat di dalam resto ber-quota “Tasty Heritage” untuk 6 orang. Pas! Daftar menu diberikan oleh waitress, terbaca makanan unggulan – yakni : Roasted Pipe Chicken (Ayam Pipa) seharga @ Rp 78.000 (full satu ayam) atau @ Rp 42.000 jika memesan ½ ekor ayam – Apple Chicken (Ayam Saos Apel) yang harganya sama dengan Ayam Pipa. Makanan unggulan satu lagi yang saat ini di-“bidik” oleh kami, adalah “Beggar’s Chicken” alias Ayam Pengemis seharga Rp 168.000 ,- Gak boleh pesan ½ dan sepertinya kalau siang itu kami kehabisan maka kami tidak akan makan di resto ini. Jauh – jauh dari Timur Jakarta emang ngincer menu yang satu ini khan...,tetapi sebentar lagi ‘Chicken Village’ akan membuka cabang di Kelapa Gading. Yap,kita tunggu deh!
Disamping ‘Ayam Pengemis’ kami memesan makanan lain,diantaranya Angsio Tahu dan Kepiting Telor Asin plus Udang Mayoinase...apa lagi ya??? Fokusnya hanya ‘Ayam Pengemis’ sih...hehehe,walau banyak aneka makanan yang ditawarkan disini, misalnya : beraneka jenis soup (Jagung Manis Ayam Cincang, Ayam Pedas ala Szechuan, Tahu dengan Seafood, Asparagus dengan Kepiting). Yang lebih ‘bernilai’ adalah Sup Hisit dengan Telor Kepiting yang dibandrol @ Rp 138.000 per-porsinya. Kalau nggak pesan ‘Ayam Pengemis’ boleh juga nih nyoba ;-D. Yang harganya dibawah Rp 20.000 ,- bisa pesan : Tauge Ikan Asin, Cai Miaw dengan Bawang Putih, Buncis Muda ala Singapore atau beraneka ragam Dim Sum. Menyediakan juga Bubur HongKong, kalau pesan Bubur Ayam dengan Jamur Hitam harganya @ Rp 16.800/porsi sampai Bubur Ayam dengan Kerang Putih @ Rp 22.800. Mau pesan sayuran? Bisa pesan Brocoli dengan harga @ Rp 32,800 atau Asparagus @ Rp 43.800. LOOOBSTTEEERR....pengeeeen! Berapa tahun yak daku gak makan Lobster laut? Dulu saya, Bwanna dan “Sang Mantan” pernah tuh masak bareng Lobster di flat kami di Penrose – Auckland. Mantaap banget! Lobster di Chicken Village harga-nya tergantung pasar. Hhmmm..nexttime ya ;-)
Beggar’s Chicken-pun terhidang dihadapan kami. Hihihi, jadi inget celengan ayam. Memang celengan ayam yang belum di-cat. Disajikan full dengan palu-nya, kemudian dipecahkan oleh waitress. Lalu terkuaklah ayam di dalam celengan tersebut. Katanya sih itu tanah liat, tapi setelah saya pegang dan pencet, seperti adonan tepung. Barangkali memang udah di modifikasi, bukan tanah liat betulan. Waitress-nya sih waktu ditanya bilang kalau itu beneran tanah liat. Kami menikmati hidangan tersebut, Ayam Pengemis terasa empuk dan herb-nya berasa banget. Nggak bisa dibandingin sama jenis makanan lain deh. Tidak manis, tidak pahit, tidak asin...rasanya “lurus-lurus aja”, pas banget deh! Komentar ibu,”Rasanya kok manis nggak – asin juga nggak – asam juga nggak ya?”. Nah, kalau komennya Mas Tunggal ,”Kok seperti ada rasa araknya ya?” Yang disahutin Mbak Rita,”Iya,tapi halal khan?”. Yang pasti sih kalau komen-ku emang berasa herb-nya gituh, ramuan China. Kalau menurut Chicken Village, The Taste of The Chicken is : AROMATIC, TASTY & TENDER.
Proses membuat Ayam Pengemis yang di Beijing disebut ‘Fu Guai Gai’ atau ‘Rich and Noble Chicken’ lumayan memerlukan waktu yang lama, bisa lebih dari 5 jam – bahkan saat bisa semalaman agar bumbu-nya meresap. Niat mencoba?? Kalau saya sih belum berniat...mendingan langsung makan ke restoran-nya ajalah ;-) Program jangka pendek saya adalah memasak ‘Ayam Kodok’. Kira – kira proses pembuatan Ayam Pengemis adalah : seluruh organ ayam dibersihkan dan dimasukkan bumbu-bumbu (China Herbs), wrapped ground lotus leafs, wrapped around clay and baked over low heat for hours. Resep lengkapnya, silakan cari di blog lain ya...nggak enak ati kalau copy paste.
Maap banget neh poto2nya belum bisa aku lampirkan lantaran poto2 yang aku buat dengan mata kepala dan tanganku sendiri belum sempat aku transfer, masih di hape CDMA-ku yang raiiib entah kemana.Yang pasti bukan ditangan pengemis. Semoga poto2 dan hapeku menjadi berkah untukku...sehingga aku tak perlu menjadi pengemis (halah,apa lagi neh! ;-p)

-->

2 comments:

ade trilistya said...

halo jengg.. tulisanmu selalu bikin aku ngiler.. :)
lama gak mampir nih..

Anna R.Nawaning S said...

Hehehe..sukses bisnisnya yang ,Jeeeuung ..so gak perlu ngiler. Langsung beli aja dari aneka bonus bisnis ;-)