Wednesday, September 30, 2009

Dinner @ SANDS : Ini Jakarta or HK sih?? ;-D


Menjadi salah satu pemenang Santap Lezat Detikfood ke-25 saya mendapatkan voucher @ Rp 200.000 ,- di Sands Dining Theater yang berdasarkan beritanya sebagai The Biggest One Stop Entertainment in Asia with A True World Class Entertainment Experience.
Sehari kepulangan dari Bandung, saya dan Rahyudhy menggunakan voucher tersebut. Dinner tertanggal 28 September 2009...huks bertepatan dengan ulang tahunnya seseorang yang pernah sangat dekat dengan saya!
Ba’da Maghrib sampailah kami di Mangga Dua Square. Kami berdua telah memiliki bayangan lokasi Sands Dining Theater sebelumnya karena kami pernah berada di lokasi ini saat mengikuti seminar Financial Revolution-nya Tung Desem Waringin. Bahkan menurut Rahyudhy para peserta seminar yang mengambil paket makan bersama TDW makan-nya di salah satu bagian dari SANDS. Kami berdua masuk melalui lift yang menuju ke area seminar, jadi petugas security mempersilakan kami masuk melalui ruangan gelap yang biasa digunakkan untuk di-booking resepsi pernikahan. Gelap, tetapi telah tersusun pelaminan dan roundtable para tamu pernikahan international. Setelah melewati ruangan tersebut barulah kami mendapatkan area Sands Dining Theater yang terang benderang. Lagi – lagi harus melewati security lengkap dengan alat detektor plus pintu keamanan ala bandara. Untungnya sih pandangan petugasnya sekedar curiga bahwa kami gak mampu bayar makan disini, bukan pandangan kecurigaan bahwa kami membawa bom...hehehe...secara gituh cowok yang kali ini jalan sama saya cuma mengenakan kaos oblong putih dan celana jeans.And jilbab yang saya pakai saat itu juga jilbab murahan. Gimana yeee, soalnya Louis Vuitton, Hermes, Manolo Blahnik or Giorgio Armani belum pada mengeluarkan rancangan jilbab seharga mobil Xenia or AtoZ baru seh. Heraaan, barang yang diinjak-injak or dibanting-banting di bagasi ajah bisa seharga itu, gimana harga barang yang anggun meliliti kepala kita ya?!
Waitress berpakaian rapih dengan keramahan khas industri hospitality menyambut kami begitu kami masuk ke lobby yang seluruhnya berkarpet persia megah. Disisi kanan terdapat ruang tunggu standard hotel berbintang dan terpampang aneka artis yang sepertinya pernah show disini, diantaranya Delon, AB3, Duo Maia, Idol Divo – bahkan beberapa artis dari negeri Asia lainnya. Sedangkan kami diantar menuju meja restaurant diseberang ruang tunggu. Di lokasi tersebut ada juga karaoke, spa dan beberapa tempat hiburan.
Kami dipersilakan duduk di kursi yang mejanya segede gambreng....too big untuk kita yang datang hanya berdua. Berhadapan dengan stage yang juga besar. Bertepatan kami datang, live musik mulai dimainkan seakan menyambut kami berdua...hehehe. Lagu berbahasa Mandarin berkumandang dinyanyikan oleh penyanyi berwajah Asia Timur lengkap dengan dancer berbusana seperti yang kita saksikan di film-film silat China. Ini memang restaurant theater Oriental Klasik terbesar di Indonesia.
Berdasarkan informasi restaurant ini menyajikan ratusan aneka masakan, tetapi begitu melihat menu-nya saya berpendapat menu yang dihidangkan tidak sebanyak menu di restaurant yang pernah saya singgahi sebelumnya. Saya yang membayangkan harga makanan di SANDS yang tinggi ternyata menarik nafas lega begitu melihat daftar harga-nya, masih lebih tinggi restaurant yang menjadi langganan keluarga saya ketika ayah saya masih ada.
Tetapi hal tersebut nggak membuat kami berdua dapat cepat memesan makanan. Perdebatan antara saya dan Rahyudhy memilih menu makanan cukup alot...apalagi Rahyudhy pantang makanan pedas, sementara saya sangat menyukai bumbu Thai yang mayoritas pedas. Waiter yang mengambil order kami dengan sabar menjelaskan dan dengan fleksibel membantu kami yang kerepotan memilih menu. Karena melihat jilbab yang saya kenakan waiter tersebut juga mengingatkan ‘special request’ bagi saya, karena restaurant ini menyediakan aneka menu dari Babi!!! Huaaa....untunglah saya mengenakan jilbab, sehingga waiter dan petugas dapur dapat mengatur olahan makanan yang akan saya makan.
Mie Hongkong Tumis Kering Seafood, Nasi Goreng dengan Ayam dan Ikan, Ayam Goreng Cabe Kering Pedas telah membuat kami merasa lebih dari cukup, sehingga awalnya kami yang ingin order desert tidak jadi memesan desert. Minumnya kami hanya Es Teh Tawar seharga @ Rp 8,000 ++. Sebenarnya harga juice tidak terlalu mahal, hanya @ Rp 20.000 ,- ++ namun saya bukan orang yang senang menikmati makanan sekaligus minuman secara bersamaan. Pesanan kami semua harus dibayar Rp 205.600 ,-. Jadi saya hanya mengeluarkan uang Rp 6,000 ,-, Rp 200,000 ,- -nya khan pakai voucher.
Kesan makan di SANDS laksana tidak berada di Indonesia, kecuali melihat waiter dan waitress-nya yang berwajah Indonesia asli dengan ramah membantu kami – sedangkan pengunjung lain berwajah Asia Timur, live hiburan yang disajikannya juga berbahasa Mandarin, harga makanan tidak terlampau mahal untuk ukuran penikmat kuliner kelas restaurant (Asal jangan ngebandingin dengan warteg!), bandingkan saja dengan restaurant dengan desain interior dan pelayanan yang selevel dengan SANDS. Rasa nasi goreng-nya mirip nasi goreng yang biasanya saya pesan di kedai makan China jika saya di NZ – barangkali khas canton dan szechuan Sayangnya restaurant ini menyediakan aneka menu babi sehingga menghambat muslim dan muslimah Sastra China atau pelajar Mandarin yang ingin menikmati hiburan lagu-lagu berbahasa Mandarin.
Info tidak penting lainnya, waktu saya memperhatikan Rahyudhy yang sedang makan menggunakan sumpit, saya sempat nyeletuk :”Dhy, gue perhati’in loe mirip sama salah satu personel F4 deh...”.Sudah dapat dipastikan doski cengar cengir tambah narsis....

2 comments:

Unknown said...

mbak ana.. enak neh menang voucher truss.. heheh

boleh minta emailnya? hehe

email saya Winato_salim@yahoo.com

karena saya merasa tertarik dengan penilaian mbak ana. Saya ingin produk saya di review mbak ana

Anna R.Nawaning S said...

Email saya : balqis57@yahoo.co.nz atau balqis57@gmail.com
Produknya apa nih? Nanti bisa saya review deh...asal dikasih free vouchernya ya...hehe...