Thursday, January 15, 2009

The Duck King di Hari Ke-2 Tahun 2009

Hari kedua tahun 2009. Aku, Ibu, Mas Tunggal, Mbak Rita, Sekar dan Seno nonton ‘Bedtime Stories’ di Blitzmegaplex Grand Indonesia. Selesai nonton, kami langsung menuju Fountain Show untuk menyaksikan show airmancur ala New York itu. Pamer ke ibu deh, menunjukkan bahwa Fountain Show yang biasa ibu lihat di luar negeri ternyata di Indonesia juga ada loh...hehehe...

Jam 21.15 pastinya kami lapaaarr...sedangkan ibu mengantuk! Dengan rayuan pol-polan akhirnya kami berhasil membawa ibu ke ‘The Grand Duck King’.

“Ibu duduk aja yang santai...sementara kami makan, ibu bisa minum aja.” Kataku. Kesannya kurang ajar banget yah? Hahaha...tapi emak gw emang gituh orangnya, kalau lagi nggak mau makan – beneran gak mau makan total! Btw ada miripnya juga sama si Kodok yang susah makan ;-D

Dengan sok berbakti kepada orang tua, kami menawari aneka makanan ke ibu, tapi tetap aja dengan keteguhan hati ibu gak mau mengkhianati keputusannya! Tapi daripada cengok hanya menyaksikan kita yang udah kelaparan, akhirnya ibu kita pesankan soup khusus, SOUP BURUNG DARA yang disajikan di ‘pralon’ bambu. Jadi benar-benar bambu yang dijadikan mangkuk seperti celengan zaman dahlu kala tuh. Ternyata ibu menikmati soup tersebut dengan lahap-nya, bahkan sempat menuangkan mangkuk tersebut agar isinya benar-benar ludes des des termakan.

Makanan yang aku lahap pertama adalah Pangsit Udang Goreng dengan Mayonnaise yang harganya @ Rp 16.800 ++. Ini adalah kunjungan ke-2-ku ke ‘Duck King Group’ Restaurants. Pertama aku berkunjung ke ‘Duck King’ yang berada di Plasa Semanggi. Sama seperti kunjungan pertama, kali ini kami memesan :Barbeque Double Combination, perpaduan antara bebek dan ayam barbeku yang harga perporsi-nya Rp 75.000 ,-.Beberapa menu lainnya kami pesan, diantaranya pesan Tim Gulung Kulit Tahu dengan Scallop & Jamur Shimeji yang aku aduk-aduk ternyata nggak nemu scallop en jamur shimeji-nya. Ternyata dengan tanpa izin terlebih dahulu pihak resto mengganti dengan sayuran dengan alasan habis ( please deh, besok2 kasih info dulu ke kita dooong...supaya tidak ‘menyesatkan’ ginih!)

Sesuai namanya resto ini memiliki menu andalan : Roasted Duck & Peking Duck. Yang pasti ada pilihan lebih dari 100 menu, bahkan mencapai ratusan karena terdapat ‘harga mentahan’ yang bisa dipesan (“ongkos ngolah”-nya lain lagi), diantaranya : Lobster mutiara hidup harga per-100 gram Rp 110.000 ,-, Lobster hidup per-100 gram Rp 75.000 ,- yang dapat diolah menjadi Kepala Lobster dan Cingkong dengan Sup Superior atau goreng dengan cabe garam. Kemudian Kepiting Laba-Laba Alaska 3 rasa (Daging badan kepiting Alaska, Batok Tim Telur Kepiting dan Scallop, Kering dengan Putih Telur dengan Sup Superior). Satu bahan yang sempat bikin aku melongo waktu melihat di aquarium-nya adalah : Kerang Belalai Gajah Kanada – bentuknya ‘nggak lazim’, berwarna semi kuning – malah justru mirip timun suri, diolah antara lain sebagai menu : Kerang Belalai Gajah Hidup dan Tumis Kerang Belalai Gajah Hidup dengan sayuran. Selain itu terdapat pula : Kerang Bambu Scotlandia.

Disini juga tersedia ‘tikus’ loh...hehehe, buat yang doyan tikus? Tikus bukan sembarang tikus seharga Rp 95.000,-/100 gram. Maksudnya adalah ‘Krapu Tikus Hidup’!

Kalau ngomongin soal makanan favorit, di sini terdapat soup favorit-ku sejak aku masih duduk di bangku TK, yakni : Tim Hisit Superior dengan Scallop kering, bamboo pith dan sayur yang ‘dibandrol’ Rp 258.000,-/pax (1 orang) atau Sup Hisip dengan Daging Kepiting dan Telur Kepiting seharga Rp 188.000 ,-/pax. (Peeeengggeeeeennn.....). Atau juga Nasi Goreng Siram Hisit yang perporsi-nya Rp 208.000 ,-.

Yang mau makan bubur juga bisa menikmati Bubur Abalone Ayam seharga Rp 300.000 ,-/porsi. Beneran tuh harganya! Kalau anggaran cuma Rp 30.000 ,- (plus tax) silakan aja pesan Bubur ayamnya doang.

Menu seafood-nya memang menggiurkan buat daku yang doyan mencicipi aneka makanan halal...tetapi oh tetapi sebagai supporter WWF dan hamba Allah yang diamanahi untuk menjaga kelestarian lingkungan ciptaan-Nya, mendingan daku bayar orang agar mereka tidak memakan seafood yang sangat dilestarikan itu, karena jika saja binatang laut itu musnah maka ....hiks...nanti daku malah kampanye lingkungan dah....Mendingan hubungin WWF langsung aja supaya jelas seafood apa saja yang harus kita kurangi konsumsi-nya dan apa yang sebaiknya tidak kita makan. Makanya daku mengurangi banget makan hisit asli...bukan lantaran mahalnya ;-p Masih ada hisit sintetis (Oh dunia memang penuh kepalsuan ;-p)...harganya murah meriah. Kalau hisit asli-nya sih pada saat tertentu aja, kalau pas kepepet...hehehe...

Oke, kalau ada yang mau ke resto Duck King bisa langsung dateng ke : Mall Kelapa Gading 5 (terbaru) dekat The Catwalk (paling dekat rumah juga di Pulomas, tp daku malah belum pernah makan disini .... khan masih baru ;-p), Grand Indonesia Jakarta (Nah ini yang daku kunjungi tanggal 2 January 2009), Senayan City, Imperial Chef Jakarta, Pondok Indah Mal II, Plaza Semanggi (Duck King pertama yang daku kunjungi). Di Surabaya ada di Mall Galaxy Surabaya dan di Plaza Tunjungan. Di Bandung adanya di Paris Van Java.

Oh ya, kalau pesan ‘Es Teh Tawar’ bisa di-refill loooh! (Hiiii....info tak penting ;-p Kalau ‘soup hisit’ yang bisa free refill baru tuh penting bagi daku ..;-D)

No comments: